PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TERHADAP NEKROSIS KORTEKS SEREBELLI TIKUS PUTIH Rattus novergicus

Main Author: NOVA, CUT AINUNIN
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/28330/1/jiptummpp-gdl-cutainunin-39605-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28330/2/jiptummpp-gdl-cutainunin-39605-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/28330/
Daftar Isi:
  • Pembimbing: (1) Rahayu* (2) Gita Sekar Prihanti**. Latar Belakang: Pemakaian Monosodium Glutamate (MSG) sebagai bahan penyedap makanan dari tahun ke tahun meningkat. MSG dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ seperti jantung, mata, saluran cerna, dan otak. Pada otak, pemberian MSG yang melebihi dosis aman (2,5-3,5 g/hari) akan menyebabkan gangguan pada serebellum. Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian MSG terhadap korteks serebelli pada tikus putih Rattus novergicus. Metode Penelitian: Eksperimen laboratoris dengan rancangan The Post Control Group Desain. Sampel dibagi 4 kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol tanpa MSG, kelompok 2,3 dan 4 dengan pemberian MSG 54,108,270 mg/200 gBB tikus/ hari. Analisis data menggunakan uji One Way Anova dan uji regresi linear sederhana. Hasil dan Diskusi: Hasil Uji One Way Anova didapatkan perbedaan jumlah nekrosis pada sel granuler, sel purkinje dan sel normal yang sangat bermakna antara kelompok kontrol dan perlakuan (sig=0,000 < p(0,05)). Uji regresi linear sederhana menunjukkan bahwa MSG sangat berpengaruh terhadap jumlah nekrosis pada sel granuler: R2x100% = 84,7% dengan persamaan y = 1,53 + 0,05 (x); sel purkinje: R2x100% = 87,2% dengan persamaan y = 7,55 + 0,07(x). Kesimpulan: Monosodium glutamate dapat mempengaruhi nekrosis sel granuler dan purkinje korteks serebelli.