KAJIAN PUSTAKA KAJIAN TENTANG KECEMASAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO TENSION TYPE HEADACHE (TTH)
Main Author: | FANANI, AULIA KURNIA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/28322/1/jiptummpp-gdl-auliakurni-32349-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/28322/2/jiptummpp-gdl-auliakurni-32349-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/28322/ |
Daftar Isi:
- Fanani, Aulia Kurnia. 2013. Kajian Tentang Kecemasan Sebagai Faktor Risiko Tension-Type Headache (TTH). Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Iwan Sys (2) Moch Bahrudin Latar Belakang : Tension Type Headache (TTH) merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang paling banyak dikeluhkan pasien rawat jalan di klinik saraf atau klinik dokter umum. TTH dianggap serius karena dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan kemampuan pasien. Kebanyakan pada penderita TTH sering kali disertai adanya gangguan interpersonal dan emosional. Salah satu faktor psikologik yang memicu timbulnya TTH adalah kecemasan. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang kecemasan sebagai faktor risiko TTH. Kajian Pustaka : TTH adalah jenis yang terbanyak dari nyeri kepala primer, dengan populasi kisaran 30-78%. Penyebab TTH sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Sebagian besar diduga otot-otot perikranial adalah sebagai sumber nosiseptif terjadinya nyeri kepala. Disamping itu peranan emosional atau psikologik juga menjadi pencetus, salah satunya adalah kecemasan. Prevalensi kecemasan pada penduduk adalah 16 %. Pada suatu penelitian terbukti bahwa kecepatan biosintesa serotonin pada pria jauh lebih cepat 52 % dibandingkan dengan wanita. Nyeri kepala dan kontraksi pada bagian belakang leher merupakan salah satu gejala somatik yang berkaitan dengan kecemasan. Kecemasan menyebabkan miofasial melepaskan zat irritatif kemudian terjadi proses transduksi yang mengubah sinyal-sinyal noksius menjadi aksi potensial. Proses ini diikuti oleh proses transmisi menuju serabut saraf Aσ dan C dan diteruskan ke perifer hingga sentral. Serabut saraf C yaitu melibatkan struktur paraorachial nucleus, amigdala yang menuju angulate cingulate cortex (ACC) dan dipersepsikan sebagai rasa nyeri yang diffuse. Mekanisme inilah yang menyebabkan terjadinya TTH. Kesimpulan : Hubungan antara kecemasan dan TTH berawal dari proses sensitiasi serabut saraf Aσ dan C yang akan menstimulasi sistem limbik melalui pelepasan glutamat sehingga kadar glutamat meningkat di SSP. Selain itu secara tidak langsung, rangsangan stimulus di pons dan korteks somatosensoris mempengaruhi limbik sehingga menyebabkan peningkatan serotonin, norepinefrin dan penurunan GABA.