KEPENTINGSN TIONGKOK DALAM DIPLOMASI BUDAYA MELALUI CONFUSIUS INSTITUTE DI INDONESIA
Main Author: | LISTIYARINI, EKA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27846/1/jiptummpp-gdl-ekalistiya-32447-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27846/2/jiptummpp-gdl-ekalistiya-32447-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27846/ |
Daftar Isi:
- Tiongkok saat ini sedang mengembangkan kebudayaannya (culture) dalam rangka usahanya untuk menyebarkannya pengaruhnya ke seluruh dunia Kesadaran ini segera mendorong Pemerintah Tiongkok untuk menyusun sebuah rencana strategis pengembangan kebudayaan untuk mendorong ekspor kebudayaan Tiongkok dan memajukan kebudayaan Tiongkok. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa kebudayaan memainkan peran menentukan dalam pertarungan internasional, terutama untuk mengukur kekuatan kompetitif sebuah negara secara komprehensif. Dimana Kekuatan kebudayaan makin menjadi tolok ukur untuk mengukur kekuatan nasional secara menyeluruh di panggung internasional, Tiongkok tidak hanya memerlukan kekuatan di bidang ekonomi, sains, teknologi, dan pertahanan, tetapi juga kekuatan kebudayaan. Dewasa ini, signifikansi opini publik terhadap penentuan berbagai kebijakan luar negeri suatu negara kian terasa Opini Publik merupakan kunci sebuah negara memperoleh pemahaman di dunia internasional. Tiongkok yang menyadari pentingnya hal ini telah melakukan beragam usaha diplomasi, salah satunya melalui Diplomasi Budaya dengan dibangunya Konfusius Institute yang merupakan sebagai bagian dari upaya Tiongkok meningkatkan Powernya (terutama soft power) di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia kini sudah berdiri 5 Confusius Institute dimana dengan berdirinya Confusius Institute dapat meningkatkan saluran-saluran untuk terjadinya tukar-menukar kebudayaan, menyebarluaskan media berbahasa Cina di Indonesia, serta menaikkan daya saing serta dampak dari produk-produk kebudayaan. Dimana Institut Konfusius mempromosikan bahasa Mandarin karena lewat bahasa diharapkan banyak orang di Indonesia tidak hanya belajar bahasa tetapi juga adat-kebiasaan serta kebudayaanTiongkok