PERAN ASEAN DALAM PENANGANAN KONFLIK LAUT CHINA SELATAN (Studi Kasus: Konflik Perebutan Kepulauan Spartly dan Paracel)

Main Author: JASULI, AKIS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27841/2/jiptummpp-gdl-akisjasuli-32449-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27841/1/jiptummpp-gdl-akisjasuli-32449-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27841/
Daftar Isi:
  • Pembimbing I : Ayusia Sabhita Kusuma, M. Soc. Sc Pembimbing II : Dr. Asep Nurjaman, M.Si Skripsi ini menganalisis tentang “Peran ASEAN Dalam Penanganan Konflik Laut China Selatan”. Konflik Laut China Selatan dalam perebutan kepulauan Spratly dan Paracel merupakan salah satu bentuk ancaman keamanan pasca Perang Dingin di wilayah Asia Pasifik. Ada enam negara yang terlibat, empat di antaranya merupakan negara anggota ASEAN yaitu: Philipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, serta dua negara diluar ASEAN, yaitu: China dan Taiwan. Peranan yang sudah dilakukan oleh ASEAN untuk mengatasi konflik di Kepulauan Spratly yaitu dengan cara menyerukan kepada pihak-pihak yang bersengketa untuk menahan diri dan menghentikan penggunaan kekuatan militer serta memperkuat transparansi kerjasaam politik dan keamanan antara negara-negara Asia Pasifik, Khusus antar negara-negara ASEAN yang terlibat dalam konflik, perlu ditekankan pentingnya The Declaration on the Conduct of Parties in South China Sea dan Treaty of Amity and CooperationÂ’s in South East Asia (TAC) dalam mengambangkan rasa saling percaya (CBM), kerjasama politik dan keamanan, peranan ASEAN Regional Forum (ARF), prinsip-prinsip ASEAN dan perundingan-perundingan yang sudah dilakukan ASEAN. Pendekatan regional security complexes, regionalisme, dan organisasi internasional dalam menganalisa konflik yang terjadi dengan metodelogi penelitian eksplanatif. Upaya ASEAN yang sudah dilakukan antara lain perundingan multilateral dan upaya ASEAN dengan menekankan terhadap negara-negara yang berkonflik akan pentingnya keamanan bersama dari ancaman instabilitas kawasan di Asia Pasifik.