Persaingan Global Climate Coalition dan Greenpeace dalam Mempengaruhi Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Ratifikasi Protokol Kyoto
Main Author: | Putra, Efri Aditya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27809/1/jiptummpp-gdl-efriaditya-31456-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27809/2/jiptummpp-gdl-efriaditya-31456-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27809/ |
Daftar Isi:
- Protokol Kyoto merupakan sebuah instrumen hukum legal yang dirancang untuk mengimplementasikan suatu konvensi perubahan iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak mengganggu sistem iklim bumi. Keputusan Protokol Kyoto yaitu komitmen dan mewajibkan kelompok negara Annex I, seperti Amerika Serikat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 5%. Amerika Serikat menolak meratifikasi Protokol Kyoto karena merasa perekonomian negaranya akan terganggu. Keputusan Amerika Serikat dipengaruhi oleh kelompok kepentingan dan kelompok penekan seperti Global Climate Coalition (GCC) dan Greenpeace. Dalam hal ini, Amerika Serikat berpihak kepada GCC untuk menolak ratifikasi Protokol Kyoto, mengingat bahwa GCC didukung oleh finansial yang besar dan diperkuat oleh bergabungnya ExxonMobil yang juga memiliki kedekatan dengan pemerintahan Amerika Serikat, khususnya George W. Bush. Skripsi ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan didukung oleh Teori Politik Luar Negeri model Graham T. Allison tentang Politik-Birokratik dan policy influence system serta menggunakan konsep Kelompok Kepentingan dan Kelompok penekan. Dalam penelitian ini, memperlihatkan bahwa pengambilan keputusan di Amerika Serikat tak lepas dari pengaruh kelompok kepentingan.