IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC
Main Author: | Andika, Despria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27634/1/jiptummpp-gdl-despriaand-35248-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27634/2/jiptummpp-gdl-despriaand-35248-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27634/ |
Daftar Isi:
- IP versi 6 (IPv6) merupakan protocol Internet baru yang dikembangkan pada tahun 1994 oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menggantikan IP versi 4 (IPv4) yang saat ini tengah mendekati ambang batas alokasi alamatnya. IPv4 yang pada dasarnya tidak pernah berubah sejak 1981 memiliki panjang alamatIP sebesar 32 bits yang artinya hanya mampu mengakomodasi 232alamat (Postel 1981). Di lain pihak, IPv6 dengan panjang alamat 128 bits mampu menampung 296 kali jumlah alamat yang dapat disediakan oleh IPv4 (Deering 1995). Pengembangan IPv6 akan menciptakan keadaan dimana jaringan yang masih menggunakan IPv4 berdampingan dengan jaringan yang sudah mengimplementasikan IPv6. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian utama pada saat ini adalah bagaimana jaringan IPv6 yang telah dikembangkan mampu berinteraksi dengan jaringan IPv4 yang sudah ada sebelumnya. Sehingga dibutuhkan mekanisme transisi yang sesuai untuk diterapkan di jaringan yang nantinya akan didominasi IPv6. Salah satu mekanisme transisi adalah dengan menggunakan metode Dual Stack. Dengan menggunakan Mekanisme ini memungkinkan terjadinya komunikasi antara jaringan yang didominasi IPv4 dan jaringan yang didominasi IPv6 ditambah jaringan ini diimplementasikan pada salah satu mode jaringan wireless yaitu mode ad hoc dimana client dapat memilih sendiri jenis ip address yang support dengan perangkat apakah itu IPv4 atau IPv6. Kata Kunci: IPv4, IPv6, Dual Stack, Ad-Hoc