STRATEGI DESTINATION BRANDING PAMEKASAN SEBAGAI KOTA BATIK (Studi pada Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Pamekasan)

Main Author: Wahyuni, Aisyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27618/1/jiptummpp-gdl-aisyahwahy-28469-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27618/2/jiptummpp-gdl-aisyahwahy-28469-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27618/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pencanangan Kabupaten Pamekasan sebagai pusat batik di Jawa Timur, dalam rangka mengangkat martabat, mempopulerkan, melestarikan dan mengembangkan potensi batik Pamekasan. Pada acara pencanangan bulan bakti gotong royong tingkat provinsi tanggal 24 Juni tahun 2009, Gubernur Jawa Timur mendeklarasikan Pamekasan sebagai “kota batik”. Dengan kesempatan tersebut, Pamekasan terus melakukan upaya-upaya untuk memperkenalkan batik sebagai brand name sekaligus potensi unggulannya, melalui strategi destination branding yang dilakukan Disperindag sebagi pihak yang berwenang sampai saat ini. Strategi destination branding merupakan suatu bentuk usaha komunikasi untuk mempromosikan dan membujuk masyarakat tentang sebuah daerah tujuan, dengan cara menilai dan mengidentifikasi sesuai dengan persepsi dalam benaknya. Upaya dari destination branding sendiri adalah untuk menampilkan Pamekasan agar memiliki kesan tersendiri dibenak target market dan menarik untuk dikunjungi, berwisata ataupun berinvestasi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi destination branding yang dilakukan Dinas Perindustrian & Perdagangan untuk Pamekasan sebagai kota batik. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Informasi atau data yang berkaitan dengan segala hal tentang konsep perencanaan destination branding Pamekasan sebagai kota batik dibuat dan dilaksanakan, dikumpulkan dan dideskripsikan berdasarkan ungkapan dan interpretasi para informan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh ditampilkan dengan penyederhanaan menggunakan teknik analisa Miles dan Huberman (reduction, data display, dan conclusion drawing/verivication). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan dibuat dengan menggunakan 4 tahap, yaitu analisis sumber daya, segmentasi, lingkungan dan situasi. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, dan promosi melalui berbagai media. Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan Disperindag dari ketiga bentuk strategi (pull,push dan pass strategy), perencanaan destination branding Pamekasan sebagai kota batik mencapai pada bentuk pass strategi. Dimana perencanaan ini dibuat dengan upaya membujuk masyarakat, dan berhasil mengajak masyarakat Pamekasan mendukung sekaligus terlibat demi tercapainya tujuan dari strategi destination branding Pamekasan sebagai kota batik sampai saat ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi destination branding bukan semata-mata terkait dengan bagaimana usaha promosi dilakukan, akan tetapi bagaimana konsep perencanaan fokus dibuat yang disesuaikan dengan daerah tempat tujuan wisata yang bersangkutan (destnasi). Segala kegiatan dari pengembangan daerah (destinasi), memiliki sisi yang sangat luas dan menyangkut berbagai aspek seni dan budaya, karakter masyarakat, atraksi wisata, suasana kenyamanan untuk mempersepsikan brand dan saran prasarana. Hal tersebut merupakan 5 elemen pendukung untuk menunjang keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan destination branding untuk Pamekasan. Disperindag Kabupaten Pamekasan harus secara kontinyu melakukan publikasi dan memperluas jangkauan promosi, melalui penggunaan media komunikasi internal maupun eksternal yang tepat dan representative. Sehingga Pamekasan mencapai sebuah merek yang kuat dan mempunyai brand life cycle yang panjang bahkan abadi.