“Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam Pelestarian Kesenian Budaya Lokal Topeng Malangan” ( Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang )

Main Author: Yanti, Alfin Andi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27485/2/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27485/
Daftar Isi:
  • Alfin Andi Yanti, 2013, 09230023, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemrintahan, Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam Pelestarian Kesenian Budaya Lokal Topeng Malangan (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang), Pembimbing I : Drs. Asep Nurjaman, M. Si; Pembimbing II: Dr.Vina Salviana DS., M.Si Malang sebagai bagian dari kota sejarah kerajaan Jawa (Singosari) semasa penjajahan Belanda beberapa komunitas tersebut muncul kembali setelah sekian lama sejak kesejarahan mereka tidak tercatat oleh pewarta hasil budaya. Tak kurang dari 11 komunitas (Ta miajeng, Nduwet, Precet, Pucangsongo, Wangkal, Gubuklakah, Jambesari, Jedungmonggo, Jabung, Glagahdowo dan Karangpandan) dahulu pernah meramaikan kesenian budaya tradisional Malang. Namun seperti yang telah disebutkan di atas bahwa perguliran sejarah dari kebudayaan Hindu-Jawa menjadi kebudayaan Islam menjadi salah satu penyebab kemunduran eksistensi kesenian ini di tanah Jawa, tak terkecuali di wilayah Malang. Sampai saat ini, di wilayah Malang Raya komunitas tari topeng hanya bisa ditemui sedikitnya 4 komunitas yang aktif berkesenian. Itupun yang terlihat masih eksis adalah kesenian di kedungmonggo Sanggar Asmoro Bangun yang dikembangkan oleh sang maestro yaitu Almarhum mbah Karimun. Kini setelah Mbah Karimun wafat, sesuai dengan cita - cita Mbah Karimun, Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia khususnya di Malang Raya melalui kerajinan dan tarian wayang topeng Malang. Dengan memperhatikan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang dalam Pelestarian Kesenian Budaya Lokal Topeng Malangan (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang)”. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan Observasi, Interview (wawancara), dan dokumentasi yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang dan Sanggar Asmoro Bangun di Karang pandan. Dari data yang diperoleh bahwa hasil penelitian, Strategi pelestarian seni budaya pada tiap daerah mengikuti kebijakan pembangunan propinsi Jawa Timur, diantara yaitu, Strategi Pembinaan dan Pengembangan Pasar Kesenian Budaya Lokal, Strategi Perlindungan Kesenian Budaya Lokal, dan Strategi Pembangunan Sarana Untuk Pelestarian Kesenian Budaya Lokal. Kesenian budaya lokal khususnya topeng Malangan ini memiliki ciri khusus, yaitu sosio religious, yang mengandung kemampuan untuk membentuk, mengembangkan, dan meningkatkan nilai budaya masyarakat, manusia yang mengacu pada kegiatan keagamaan dan budaya tradisional daerah. Adapun kebijakan yang diambil Pemerintah Daerah Kabupaten Malang, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tentang pelestarian kesenian budaya dapat diuraikan sebagai berikut: Kebijakan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan melakukan pembinaan dan pengembangan Seni budaya, dan Perlindungan seni budaya kepada para pelaku seniman, Kebijakan Peningkatan Potensi Seni Budaya lokal topeng Malangan yang berisi tentang bebrapa program acara yang diagendakan; Kebijakan Peestarian seni budaya dalam mengembangkan pemasaran topeng Malangan yang berisi tentang peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan jaringan kerja sama, jadwal pementasan dan festival yang di adakan di nasional maupun internasional. Sudah menjadi tugas Pemerintah untuk dapat membantu melestarikan budaya lokal dengan cara melakukan yaitu perlu adanya pembuatan kebijakan tentang perlindungan dan pembinaan yang diberikan kepada pelaku senian topeng Malangan. Untuk itulah dilakukan penelitian ini yang dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang yang merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang berhubung langsung dengan permasalahan keseniaan dan kebudayaan Lokal.