KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KETAHANAN PANGAN (Studi di Kantor Ketahanan Pangan dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan )

Main Author: Yuniarta, Dani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27473/1/jiptummpp-gdl-daniyuniar-31488-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27473/2/jiptummpp-gdl-daniyuniar-31488-1-skripsi--n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27473/3/jiptummpp-gdl-daniyuniar-31488-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27473/
Daftar Isi:
  • Dani Yuniarta, 2013, 08230063, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Kebijakan Pemerintah Dalam Ketahanan Pangan 2011, Pembimbing I : Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si ; Pembimbing II : Prof. Ishomuddin, M.Si. Indonesia merupakan negara agraris yang yang mampu sebagai produsen pangan didunia dengan produk utamanya berupa karena Indonesia pernah melakukan swasembada beras bahkan pernah mengirimkan beras keluar negeri. Namun, saat ini Indonesia tidak lagi bisa melakukan swasembada beras meskipun sempat ada harapan namun itu tidak bertahan lama banyak pertimbangan politik internasional yang yang mempengaruhinya. Dari data perberasan Indonesia, mulai tahun 2000 intervensi pemerintah semakin menyulitkan para petani terlihat pemerintah mengimpor beras secara besar-besaran dan masuk dalam 10 negara pengimpor beras terbesar di dunia. Hal ini terjadi bukan lantaran karena pasokan dalam negeri berkurang namun ada berbagai pertimbangan ekonomi politik menyebabkan import beras yang otomatis petani semakin terpuruk. Dengan study kasus di Kabupaten Lamongan dengan berbagi masalah yang dihadapi menjadikan Lamongan sebagai lumbung beras untuk mengatasi konsumsi sendiri dan mampu mengirim ke luar daerah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan subyek penelitian antara lain : Kantor Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, UPT. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kec. Kedungpring Kabupaten Lamongan, Gapoktan Kec. Kedungpring dan Kec. Bluluk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Dengan melihat hasil perhitungan peneliti, terlihat bahwa produksi untuk tahun 2011 yang mencapai 678.042 ton hal mengalami penurunan 192.488 ton atau sekitar 30% dari hasil sebelumnya di tahun 2010 yang mencapai 746.470 ton. Hal ini terjadi karena ada beberapa penghambat produksi ditahun 2011 diantaranya kondisi cuaca yang yang tidak menentu atau sering hujan dan serangan hama wereng, namun hal itu tetap bisa mengatasi konsumsi lokal bahkan Kab. Lamongan masih bisa surplus dan bisa dikirim keluar daerah. Sekalipun Kabupaten Lamongan mampu mengatasi konsumsi daerah sendiri dan mampu mengirim keluar daerah, namun baanyak hal yang harus diperhatikan diantaranya kurangnya tenaga penyuluh sebagai pelaksana kebijakan disetiap kecamatan dan selalu cepat dalam mempertimbangkan kebijakan yang antisipatif jika terjadi masalah pertanian kedepannya.