PESAN PERSAHABATAN DALAM FILM (Analisis Isi pada Film Rush Hour Karya Brett Ratner)
Main Author: | TAMZIL, ARINDAH BENITA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27449/1/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27449/2/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27449/ |
ctrlnum |
27449 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/27449/</relation><title>PESAN PERSAHABATAN DALAM FILM (Analisis Isi pada Film Rush Hour Karya Brett Ratner)</title><creator>TAMZIL, ARINDAH BENITA</creator><subject>HE Transportation and Communications</subject><description>Film berperan sebagai sarana hiburan yang menawarkan berbagai aspek kejadian dan peristiwa kepada penonton. Karena itu selama menonton film, penonton diletakkan pada pusat segala kejadian dan peristiwa yang seolah-olah penonton ikut merasakan dan menjadi bagian didalamnya. Film Rush Hour 3 adalah film lanjutan dari film Rush Hour sebelumnya. Film ini menceritakan tentang sebuah kerja sama dari 2 detektif dengan background yang berbeda, yaitu detektif Lee yang berasal dari China, dan detektif Carter yang mempunyai background seorang Negro. Dari perbedaan inilah peneliti tertarik untuk mengetahui pesan persahabatan yang ada pada kedua detektif tersebut. Jadi dalam penelitian ini peneliti ingin mencari seberapa besar frekuensi kemunculan pesan persahabatan yang terdapat dalam film Rush Hour 3 ini. 

Pesan yakni apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. (Mulyana, 2005:63). Menurut Monks (1999: 187) persahabatan adalah loyalitas (jujur dan setia), rasa simpati (tidak ada distansi) dan tulus (tidak ada rasa segan, malu dan kompetisi). Sifat persahabatan idealnya adalah ditandai dengan adanya aktivitas dan interes bersama, saling tertarik (segalanya dibicarakan bersama), saling percaya, empati (ikut merasakan), serta jujur mengisi kekurangan yang lain (sahabat mempunyai sifat yang diinginkan), relasi yang dekat maksudnya kelekatan satu dengan yang lainnya berdasarkan keterbukaan, kehalusan rasa dan saling membantu. Adapun kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kategori loyalitas dalam persahabatan, kategori simpati dalam persahabatan, dan kategori ketulusan dalam persahabatan. 

Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah film Rush Hour yang berdurasi ± 116 menit dengan 69 scene. Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene yang terdapat dalam film Rush Hour, dengan jumlah 69 scene. Satuan ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah frekuensi kemunculan kategorisasi pesan sosial yang terdapat dalam 69 scene film Rush Hour 3. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (AI). Sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas Hostly dan uji keterhandalan dari Scott Pi. 

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan pad bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dalam film ini tidak sarat akan pesan persahabatan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengkodingan yang menemukan 14 scene atau 20,30% dari jumlah total keseluruhan sebanyak 69 scene pada film Rush Hour 3 yang sesuai dengan kategorisasi dan telah disepakati oleh kedua koder. Dari 14 scene tersebut terbagi 4 scene atau 5,8% untuk kategorisasi loyalitas dalam persahabatan, 4 scene atau 5,8% untuk kategorisasi simpati dalam persahabatan, dan 6 scene atau 8.7% untuk kategorisasi ketulusan dalam persahabatan. Jadi dari penemuan tersebut dapat diketahui bahwa kategori ketulusan dalam persahabatan mendominasi atas kemunculan dari scene yang mengandung pesan persahabatan yaitu sebanyak 6 scene atau 8.7%. Dalam film Rush Hour 3 ini peneliti lebih banyak menemukan adegan komedi dan kekerasan di dalamnya. Kelemahan lain dalam penganalisaan adalah pembagian dari kategori loyalitas dalam persahabatan dan ketulusan dalam persahabatan. Karena indikasi keduanya hampir sama, yaitu adanya kesetiaan dan sebuah perasaan tulus untuk membantu teman. Namun disisi lain peneliti dapat mengargumeni bahwa pada film ini juga menggambarkan sebuah penolakan terhadap rasisme yang digambarkan pada sebuah persahabatan antar Lee dan Carter.</description><date>2012-09-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/27449/1/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-1-pendahul-n.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/27449/2/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-2-babi.pdf</identifier><identifier> TAMZIL, ARINDAH BENITA (2012) PESAN PERSAHABATAN DALAM FILM (Analisis Isi pada Film Rush Hour Karya Brett Ratner). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>27449</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
TAMZIL, ARINDAH BENITA |
title |
PESAN PERSAHABATAN DALAM FILM (Analisis Isi pada Film Rush Hour Karya Brett Ratner) |
publishDate |
2012 |
topic |
HE Transportation and Communications |
url |
http://eprints.umm.ac.id/27449/1/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27449/2/jiptummpp-gdl-arindahben-29196-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27449/ |
contents |
Film berperan sebagai sarana hiburan yang menawarkan berbagai aspek kejadian dan peristiwa kepada penonton. Karena itu selama menonton film, penonton diletakkan pada pusat segala kejadian dan peristiwa yang seolah-olah penonton ikut merasakan dan menjadi bagian didalamnya. Film Rush Hour 3 adalah film lanjutan dari film Rush Hour sebelumnya. Film ini menceritakan tentang sebuah kerja sama dari 2 detektif dengan background yang berbeda, yaitu detektif Lee yang berasal dari China, dan detektif Carter yang mempunyai background seorang Negro. Dari perbedaan inilah peneliti tertarik untuk mengetahui pesan persahabatan yang ada pada kedua detektif tersebut. Jadi dalam penelitian ini peneliti ingin mencari seberapa besar frekuensi kemunculan pesan persahabatan yang terdapat dalam film Rush Hour 3 ini.
Pesan yakni apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. (Mulyana, 2005:63). Menurut Monks (1999: 187) persahabatan adalah loyalitas (jujur dan setia), rasa simpati (tidak ada distansi) dan tulus (tidak ada rasa segan, malu dan kompetisi). Sifat persahabatan idealnya adalah ditandai dengan adanya aktivitas dan interes bersama, saling tertarik (segalanya dibicarakan bersama), saling percaya, empati (ikut merasakan), serta jujur mengisi kekurangan yang lain (sahabat mempunyai sifat yang diinginkan), relasi yang dekat maksudnya kelekatan satu dengan yang lainnya berdasarkan keterbukaan, kehalusan rasa dan saling membantu. Adapun kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kategori loyalitas dalam persahabatan, kategori simpati dalam persahabatan, dan kategori ketulusan dalam persahabatan.
Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah film Rush Hour yang berdurasi ± 116 menit dengan 69 scene. Unit analisis dalam penelitian ini adalah scene yang terdapat dalam film Rush Hour, dengan jumlah 69 scene. Satuan ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah frekuensi kemunculan kategorisasi pesan sosial yang terdapat dalam 69 scene film Rush Hour 3. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (AI). Sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas Hostly dan uji keterhandalan dari Scott Pi.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan pad bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dalam film ini tidak sarat akan pesan persahabatan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pengkodingan yang menemukan 14 scene atau 20,30% dari jumlah total keseluruhan sebanyak 69 scene pada film Rush Hour 3 yang sesuai dengan kategorisasi dan telah disepakati oleh kedua koder. Dari 14 scene tersebut terbagi 4 scene atau 5,8% untuk kategorisasi loyalitas dalam persahabatan, 4 scene atau 5,8% untuk kategorisasi simpati dalam persahabatan, dan 6 scene atau 8.7% untuk kategorisasi ketulusan dalam persahabatan. Jadi dari penemuan tersebut dapat diketahui bahwa kategori ketulusan dalam persahabatan mendominasi atas kemunculan dari scene yang mengandung pesan persahabatan yaitu sebanyak 6 scene atau 8.7%. Dalam film Rush Hour 3 ini peneliti lebih banyak menemukan adegan komedi dan kekerasan di dalamnya. Kelemahan lain dalam penganalisaan adalah pembagian dari kategori loyalitas dalam persahabatan dan ketulusan dalam persahabatan. Karena indikasi keduanya hampir sama, yaitu adanya kesetiaan dan sebuah perasaan tulus untuk membantu teman. Namun disisi lain peneliti dapat mengargumeni bahwa pada film ini juga menggambarkan sebuah penolakan terhadap rasisme yang digambarkan pada sebuah persahabatan antar Lee dan Carter. |
id |
IOS4109.27449 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Malang |
institution_id |
136 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang |
library_id |
546 |
collection |
UMM Institutional Repository |
repository_id |
4109 |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
repoId |
IOS4109 |
first_indexed |
2017-03-21T02:47:18Z |
last_indexed |
2017-03-21T02:47:18Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1675924323656794112 |
score |
17.538404 |