POLA KOMUNIKASI ETNIK TIONGHWA DAN ETNIK JAWA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MA CHUNG

Main Author: Isrofi, Reni Mardiana
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27433/1/jiptummpp-gdl-renimardia-29866-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27433/2/jiptummpp-gdl-renimardia-29866-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27433/
Daftar Isi:
  • Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Namun melakukan sebuah komunikasi tidaklah semudah yang kita bayangkan, terlebih jika komunikator dan komunikan memiliki perbedaan latar belakang etnik. Sedangkan di Negara kita saat ini terdapat beraneka ragam etnik. Di sebuah kampus saja misalnya, terdapat mahasiswa dari berbagai etnik, seperti di Universitas Ma Chung, yang didominasi oleh mahasiswa etnik Jawa dan etnik Tionghwa. Apabila komunikasi terjadi antara dua etnik seperti ini, maka diperlukan penyesuaian-penyesuaian terlebih dahulu antara komunikator dan komunikan baik dari segi bahasa, adat-istiadat, kepercayaan, dan lain-lainnya agar peristiwa komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Karena adanya perbedaan-perbedaan dari segi bahasa, adat-istiadat, kepercayaan, dan lain-lain antara kedua etnik tersebut, maka seringkali komunikasi yang terjadi berjalan kurang harmonis, sehingga feedback yang ditimbulkan pun cenderung lambat. Untuk pendekatan penelitian, peneliti memilih pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Jadi penelitian ini hanya menggambarkan atau memaparkan terjadinya pola komunikasi yang terjalin antara mahasiswa etnik Tionghwa dan etnik Jawa di Universitas Ma Chung. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan tekhnik snowball sampling, dimana peneliti tidak hanya memfokuskan penelitian terhadap satu subjek penelitian saja, namun peneliti juga harus meneliti dan melibatkan orang-orang yang juga dekat (memiliki hubungan pertemanan) dengan subjek penelitian tersebut, sehingga nantinya akan ditemukan subjek-subjek penelitian baru. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah Teori Cybernetic. Jaringan komunikasi terbentuk karena adanya komunikasi antar individu dan antar kelompok yang mana jaringan komunikasi antaretnik dalam Universitas ini juga terbentuk karena adanya kegiatan yang membuat individu-individu dalam universitas ini sering berinteraksi, berkomunikasi dan bertukar informasi dalam berbagi hal. Selain itu cybernetic juga menunjukkan bahwa perilaku seseorang atau individu ditentukan oleh relasi-relasi sosialnya, bukan pada ciri-ciri individunya, sehingga dalam hal ini terdapat peran-peran setiap anggota kelompok jaringan komunikasi antaretnik di Universitas Ma Chung yang terbentuk dari apa yang dilakukan dengan anggota dalam kelompoknya. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil penemuan yakni komunikasi yang terjalin antara dua etnik yang berbeda yaitu etnik Tionghwa dan etnik Jawa di Universitas Ma Chung berjalan dengan sangat baik. Perbedaan adat-istiadat, budaya, kebiasaan, bahkan kepercayaan tidak menjadi penghambat terjadinya sebuah komunikasi yang harmonis antaretnik. Hal ini disebabkan oleh rasa persatuan dan kesatuan (satu Tanah Air) serta persaudaraan antar mahasiswa ini. Hanya dibutuhkan kesadaran dan tenggang rasa antar sesama, maka komunikasi antaretnik akan terus berjalan dengan baik dan lancar di Universitas Ma Chung ini, meski jumlah mahasiswa etnik Jawa lebih dominan daripada mahasiswa etnik Tionghwa.