PESAN KRITIK SOSIAL DALAM FILM (Analisis Isi Tentang Pesan Kritik Sosial dalam film “Kentut” Karya Aria Kusumadewa)

Main Author: Soleh, Fairus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/27410/1/jiptummb--fairussole-27860-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27410/2/jiptummb--fairussole-27860-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/27410/
Daftar Isi:
  • Sebuah film selalu memiliki sebuah pesan tertentu dalam pembuatanya, baik pesan yang bersifat verbal maupun non verbal sesuai dengan jenis film yang di ciptakan oleh para pembuatnya (sineas). Pesan-pesan tersebut mengandung unsur tentang budaya, sosial, politik, psikologi bahkan sebuah kritik sosial dan lain sebagainya, yang menarik atau dapat merangsang imajinasi penonton, Hal ini bertujuan untuk mewujudkan perubahan sedikitnya pada perilaku atau pada kehidupan sosial yang sangat beragam sesuai dengan yang dikehendaki para sineas film tersebut. Pembahasan utama dari skripsi ini adalah mengenai pesan kritik sosial yang terkandung dalam film “Kentut”. Pesan kritik sosial dalam film ini digambarkan melalui berbagai adegan dan dialog kritis tentang bagaimana gaya politikus dalam melakukan aktivitas kampanyenya yang dikaitkan dengan kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Oleh krena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis berapa besar frekuensi kemunculan pesan kritik sosial yang terkandung dalam film “Kentut” karya Aria Kusumadewa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi dengan tipe penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara intensif dan melakukan penghitungan unsur pesan kritik sosial yang dimunculkan dalam film ”Kentut”, dan menganalisisnya dengan kategorisasi yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh film ”Kentut”. Pengumpulan data dilakukan peneliti berrsama dua koder dengan jalan mendokumentasikan, mengamati dan menghitung unsur pesan kritik sosial dalam film tersebut. Data-data tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel yang kemudian dianalisis menggunakan rumus holsty dan scoot. Hasil penelitian dari penelitian ini adalah film “Kentut” memiliki frekuensi kemunculan pesan kritik sosial sebanyak 49 scene dari 84 scene dengan total durasi 3217 detik. Jika diprosentasekan menjadi 58,33 %. Kategori yang sering muncul terdapat pada kategori tema kritik yaitu 26 kali dengan terdapat 4 indikator yaitu sikap politikus 8 kali (30.7%), moral masyarakat 6 kali (23%), kesejahteraan masyarakat 7 kali (26.9%) dan pelayanan rumah sakit 5 kali (19.2%). Kemudian diikuti sasaran kritik yang muncul 23 kali dengan 3 indikator yaitu sasaran kritik pada para politikus muncul 9 kali (39.1%), tokoh agama muncul 11 kali (47.8%), dan media pers muncul 3 kali (13%). Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa film “Kentut” merupakan film komedi satir yang mengandung pesan kritik sosial terhadap para tokoh dan kehidupan sosial di masyarakat. Dari hasil penelitian di atas, disarankan untuk para sineas lebih banyak memproduksi film-film seperti film “kentut” ini, karena selain memberi hiburan juga mampu memberikan pesan kritis yang bermakna dalam membangun masyarakat lebih baik.