PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN LARANGAN LUAR III PAMEKASAN
Main Author: | FITRIYAH, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27297/1/jiptummpp-gdl-fitriyah20-33318-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27297/2/jiptummpp-gdl-fitriyah20-33318-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27297/ |
Daftar Isi:
- Belajar dengan menggunakan metode atau cara yang sesuai dengan yang dibutuhkan sangat membantu pencapaian hasil belajar yang optimal, diantaranya penggunaan metode atau cara yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode demonstrasi. Sebagai contoh bukti yang dialami di kelas V SDN Larangan Luar III Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan tahun 2011-2012 yang dilaksanakan dengan metode lain, minat dan prestasi siswa sangat rendah khususnya pembelajaran IPA materi gaya dengan KKM yang ditetapkan 70. Maka peneliti sebagai guru sekaligus sebagai peneliti mencari solusi pemecahannya melalui penelitian. Maka metode demonstrasi di pandang dapat meningkakan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas 2 siklus, setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Larangan Luar III Pamekasan pada materi gaya melalui metode demonstrasi. Data hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan lembar observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan test tulis. Analisis data dari penelitian ini dengan cara deskritif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus 1 sampai siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi gaya. Hal ini didasarkan pada penelitian siklus I diperoleh nilai rata-rata 69,13 dengan persentase tingkat ketuntasan belajar 69,57%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 80,87 dengan presentase ketuntasan belajar mencapai 86,36%. Jadi ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai, karena dikatakan tuntas apabila terdapat 80% siswa mencapai ketuntasan belajar. Kata Kunci: Demontrasi, Gaya, Hasil Belajar.