“PEREMPUAN MADURA DALAM KONSTRUKSI MEDIA LOKAL Analisis Wacana Rubrik ‘Pottre Koneng’ Pada Koran Radar Madura (Edisi 12 -19 November 2012)”
Main Author: | Leksono, Tri Prabowo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/27090/1/jiptummpp-gdl-triprabowo-33459-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/27090/2/jiptummpp-gdl-triprabowo-33459-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/27090/ |
Daftar Isi:
- Media merupakan salah satu instrumen utama dalam membentuk konstruksi gender dalam masyarakat. Perempuan yang notabenenya kelas kedua seringkali menjadi pemanis/ penarik perhatian merupakan konstruksi media secara umum yang juga dikonstruksi Radar Madura dalam mengangkat sosok perempuan. Dalam penelitian ini peneliti memusatkan pokok permasalahan bagaimana Radar Madura mengkonstruksikan Perempuan Madura di dalam Rubrik ‘Pottre Koneng’. Menurut T. Titi Widaningsih dalam jurnalnya “Konstruksi Realitas Perempuan dalam Berita Harian Kompas” gambaran perempuan di media massa selama ini yang masih memperlihatkan penggambaran yang merugikan perempuan antara lain; perempuan hanya memiliki peran domestik, perempuan makhluk yang lemah, dan perempuan hanya sebagai ”bunga” atau “pemanis”. Gambaran tersebut terlihat dari pemilihan makna yang diberikan pada setiap teks. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitiannya interpretatif. Adapun ruang lingkup penelitiannya pada teks berita rubrik Pottre Koneng edisi 12-19 November 2012. Metode yang digunakan adalah analisis wacana kritis Model Teun A. Van Dijk yang digambarkan mempunyai tiga dimensi yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks. Wacana adalah sebuah studi bahasa dan tidak dipandang sebagai sesuatu yang netral, wajar, dan alamiah karena dalam wacana selalu terkandung ideologi untuk mendominasi dan berebut pengaruh. Bahasa dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan tapi juga menghubungkan dengan konteks. Konteks disini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktek tertentu misalnya praktek kekuasaan. Dalam teks berita, misalnya dapat dianalisis apakah teks tersebut pencerminan dari iedologi seseorang, apakah dia feminis, kapitalis, sosialis dan sebagainya. Dalam penelitiannya peneliti menemukan bahwa Radar Madura dalam Rubrik Pottre Koneng menggambarkan perempuan sosok pribadi yang mandiri, tegar, berprinsip, cerdas, religius, inisiatif, ceria, sadar fasyen, multitalenta, berprestasi, patuh pada orang tua, dan kuat. Kemasan yang demikian bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dan daya tarik publik terhadap Koran Radar Madura. Selain itu bahasan perempuan yang inspiratif juga bertujuan mengangkat citra perempuan di mata masyarakat sehingga perempuan tidak lagi dipandang sebelah mata.