POLA KOMUNIKASI KOMUNITAS UNDERGROUND DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI (Studi pada Komunitas Underground Ngunut Bangkit dan TSK (Tulungagung Satu Kekuatan)

Main Author: Saputro, Johan Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26996/1/jiptummpp-gdl-johandwisa-35775-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26996/2/jiptummpp-gdl-johandwisa-35775-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26996/
Daftar Isi:
  • Penelitian mengenai pola komunikasi ini terinspirasi dari sering nampaknya fenomena-fenomena yang sering muncul dalam komunitas Ngunut Bangkit dan TSK, dimana, antara komunitas terkadang muncul ketidak selarasan, kesalahpahaman, atau ketidakkompakan. Namun sisi menariknya adalah, organisasi Ngunut Bangkit dan TSK tersebut tetap dapat mempertahankan keharmonisan antar sesama komunitas underground. Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penetrasi sosial. Menurut teori ini, proses hubungan dimana individu-individu bergerak dari komunikasi supervisial menuju komunikasi yang lebih intim secara intelektual dan emosional, dan hingga pada batasan dimana pasangan melakukan aktivitas bersama. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif, dengan adanya penelitian tersebut dapat memberikan pemahaman dan pengertian secara mendalam tentang pola komunikasi antar komunitas Ngunut Bangkit dan TSK dalam membangun hubungan antar organisasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola komunikasi komunitas Ngunut Bangkit dan TSK dalam membangun hubungan antar organisasi adalah melakukan pertukaran informasi melalui pertemuan langsung yang diadakan rutinan satu minggu sekali maupun melalui jejaring face book, tweeter sms, tlp, dan bbm. Selain itu, mengadakan event-event music yang pada akhirnya timbul kekompakan antar komunitas. Untuk mempererat hubungan antara komunitas Ngunut Bangkit dan TSK dengan berkumpul bersama sesepuh komunitas yang selalu memberikan pencerahan dalam bersikap. Hal ini dapat disimpulkan, bahwa pola komunikasi antar komunitas underground dalam membangun hubungan antar organisasi cukup efektif melalui jejaring sosial maupun pertemuan langsung untuk mewujudkan kekompakan antar komunitas underground baik di Tulungagung maupun kota lain.