KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DENGAN SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH LUAR BIASA IDAYU – PAKIS
Main Author: | SARI, DEWI PUSPITA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26954/1/jiptummpp-gdl-dewipuspit-33456-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/26954/2/jiptummpp-gdl-dewipuspit-33456-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26954/ |
Daftar Isi:
- Anak tunarungu mempunyai problem dalam hal berbahasa yang membuat siswa tunarungu sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain khususnya dengan orang normal. Dan disini dilingkungan sekolah, guru mencoba untuk menggunakan komunikasi interpersonal agar siswa mampu untuk memahami bahasa yang diajarkan oleh guru untuk pelajaran dan berkomunikasi dengan lingkungannya, dan guru mampu untuk mengenal siswa secara pribadi. Dalam definisi komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik) komunikasi dengan tatap muka dan dua arah sangat efektif untuk kelangsungan belajar, sehingga dapat langsung menerima umpan balik dari guru dan siswa. Komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri yaitu arus pesan dua arah, suasana informal, umpan balik segera, peserta berada dalam jarak yang dekat dan peserta komunikasi mengirim pesan secara simultan dan spontan baik secara verbal maupun non verbal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskritif kualitatif, dimulai dengan wawancara mendalam dengan guru, observasi langsung kelapangan di dalam maupun di luar kelas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunarungu dan mengambil dokumentasi saat proses observasi berlangsung untuk membuktikan keabsahan data yang diperoleh. Proses memperoleh data hasil wawancara data peneliti membuat langkah dengan mereduksi data merangkum memilih hal yang pokok, penyajian data dalam bentuk uraian singkat dan, penarikan kesimpulan data verifikasi makna-makna yang muncul dari data yang harus di uji kecocokannya. Data tersebut diambil dari beberapa sumber yang akurat, triangulasi sumber untuk kebenaran dan kejujuran dalam sebuah penelitian ini mengambil orangtua/wali murid. Penetrasi Sosial merupakan teori yang digunakan dalam penelitian ini, karena teori ini melihat bagaimana hubungan tertentu antara dua orang menjadi berkembang, dan komunikasi yang terjalin bisa bergeser dari yang bersifat dasar menuju komunikasi yang lebih intim dan personal. Interaksionisme simbolis menjadi teori pendukung dalam penelitian ini, yang mana teroi ini menyatakan bahwa individu membentuk makna melalui proses komunikasi karena tidak bersifat instrinsik terhadap apapun. Komunikasi yang berlangsung antara guru dengan siswa di SLB Idayu menggunakan komunikasi interpersonal untuk menjalin interaksi dengan siswa, dan hal tersebut diterapkan kepada semua siswa bukan hanya kepada siswa tunarungu. Komunikasi yang terjalin cukup baik, guru melakukan pendekatan interpersonal, dengan berkomunikasi secara face to face agar memungkinkan siswa mudah menerima pelajaran maupun informasi yang ingin disampaikan guru. Siswa pun menerima dan merespon guru dengan perhatian yang baik, sehingga komunikasi yang terjalin bisa berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh guru dari awal melakukan pendekatan interpersonal.