KONSTRUKSI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KONFLIK GAZA (Analisis Framing pada Berita Harian Kompas dan Republika Edisi 16-24 November 2012)

Main Author: HAYATININGSIH, TRI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26922/1/jiptummpp-gdl-trihayatin-31886-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26922/2/jiptummpp-gdl-trihayatin-31886-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26922/
Daftar Isi:
  • Konflik Gaza kembali pecah, konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas ini sebenarnya telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Dan konflik diantara kedua kubu ini semakin meruncing ketika Hamas berhasil meguasai pemerintahan di Gaza melalui kudeta berdarah pada bulan Juni 2007. Sejak berakhirnya gencatan senjata yang kesekian kalinya pada 22 November 2012 lalu, dan pada akhirnya Palestina dijadikan sebagai negara berdaulat yang diakui oleh dunia. Peristiwa diatas mendapat perhatian yang sangat besar dari berbagai pihak, termasuk media cetak khususnya KompasdanRepublika tentu memiliki frame atau pandangan sendiri terhadap perang yang saat itu tengah terjadi lagi di Palestina, karena setiap media cetak tentu memiliki pandangan yang mungkin berbeda untuk melihat suatu peristiwa. Pandangan dari masing-masing media itulah yang pada akhirnya mempengaruhi dan membedakan pembingkaian yang dilakukan oleh sebuah media atas suatu peristiwa sama tidak terkecuali media KompasdanRepublika. Maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah harian KompasdanRepublika melakukan konstruksi atas konflik Gaza di Palestina. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dilakukan oleh KompasdanRepublika terhadap peristiwa perang yang terjadi Israel dan Hamas di Palestina. Bagi khalayak, berita yang ada di media cetak ataupun elektronik dianggap sebagai pelaporan yang realitas (sebenarnya) oleh media, dan media dipahami sebagai lembaga yang netral, objektif dalam melakukan pemberitaannya, yang sesuai dengan paradigma positivis yang berlaku pada mayoritas masyarakat. Padahal fakta atau realitas yang ada dalam berita media adalah pelaporan yang telah dibentuk (konstruksi), Proses penseleksian, pembingkaian, atau pengkonstruksian tidak terjadi sekali saja, tetapi berlangsung terus-menerus dan berjenjang. oleh karena itu, peneliti mencoba untuk mengetahui bagaimana KompasdanRepublika melakukan pembingkaian pada konflik Gaza. Adapun perangkat yang digunakan untuk menilai frame berita itu adalah elemen Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris yang terdapat pada media Kompas, sesuai dengan analisis framing model Pan dan Kosicki. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis framing yang bersifat kualitatif interpretatif. Anailisis framing dipilih karena analisis ini meneliti secara lebih mendalam dengan menggunakan elemen-elemen wacananya, yang meliputi makro struktural yaitu bagaimana sebuah peristiwa dibingkai oleh media, dan mikro struktural yang lebih melihat bagaimana penonjolan fakta atau sebaliknya disertai dengan angel nya. Dan elemen Retoris. Adapun jumlah perangkat (isi media) yang diteliti adalah 9 berita yang menjadi headline pada harian KompasdanRepublika mulai tanggal 16-24November 2012. Setelah berita terkumpul, maka data-data itu di analisis dengan model Pan dan Kosicki lewat keempat strukturnya diatas. Langkah terakhir adalah menyimpulkan pembingkaian yang dilakukan harian KompasdanRepublika atas konflik Gaza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas dan Republika membingkai konflik Gaza menunjukkan perbedaan dalam pemberitaannya. Obyektifitas pemberitaan yang disajikan adalah fakta dan informasi, sebagai penyebab terjadinya perang di Jalur Gaza. Maka atas hasil yang telah di dapat diatas, maka direkomendasikan kepada calon peneliti lain, untuk melakukan penelitian pada media yang sama terhadap kasus atau peristiwa-peristiwa lain, seperti ekonomi, politik, sosbud, hukum ataupun konflik internasional (negara yang berbeda) dengan tidak hanya mengacu pada media Kompas dan Republika karena analisis framing dapat dilakukan pada media cetak lainnya tanpa melupakan latar belakang dari tujuan dan dasar suatu penelitiannya.