RESEPSI ORGANISASI PEMUDA TENTANG MODEL KEPEMIMPINAN JOKOWI PADA PROGRAM “KABAR KHUSUS” DI TV ONE EDISI 22 JANUARI 2013 (Studi pada Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang)

Main Author: Magfirah, Noor Khalida
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26893/1/jiptummpp-gdl-noorkhalid-36742-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26893/2/jiptummpp-gdl-noorkhalid-36742-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26893/
Daftar Isi:
  • 2014 adalahtahunmemilihbagi Indonesia banyaknamamunculuntuk dicalonkansebagaiPresiden, salahsatunyayaitu Jokowi yang seringdisorotidi media. Program “Kabar Khusus”di TV ONE Edisi 22 Januari 2013 tentang 100 Hari Kepemimpinan Jokowi+Ahok merupakan salah satu program beritamilik TV ONE yangdisinyalirterdapatkeberpihakan.Skripsi ini membahas tentang bagaimana resepsi Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kota Malang sebagaiinformandalammenilai model kepemimpinan Jokowi. Dua organisasi islam terbesar ini memiliki paham yang berbeda dan sudut pandang politik yang berbeda walaupun mereka tidak langsung ikut serta dalam politik praktisselainitupemuda merupakan estafet kepemimpinan, pemudalah yang memiliki peran besar dalam kepemimpinan yang ada di Indonesia. Penelitian kualitatifini disajikan untuk mengetahui audiens dalam memaknai pesan dengan menggunakan metode analisis resepsi. Analisis ini mengkaji isi pesan media sebagai kekuatan kultural dan ideologisbesar, menghubungkan audiens dengan relasi sosialnya bersama berbagai permasalahan politiknya lalu membentukideologi dominanpada diri audiensyang bukan semata karena organisasinya akan tetapi menekankan pada aspek latar belakang individu.Terdapat dua unsur dalam penelitian resepsi yaitu media sebagai pemicu dan audiens yang membentuk kerangka kerja dalam mengungkapkan isi pesan media. Mengacu pada kerangka teori resepsi Stuart Hall maka hasil penelitian akan dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitudominant-hegemonic position, negotiated position,danoppositional position. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis resepsi didapakan beberapa faktor yang membedakan informan dalam memandang sosok Jokowi berdasarkan Program “Kabar Khusus”di TV ONE Edisi 22 Januari 2013 tentang 100 Hari Kepemimpinan Jokowi+Ahok. Beberapa faktor yang membedakan sudut pandang informan yang tergabung dalam Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor yaitu faktor lingkungan sosial, suku budaya, pendidikan, agama, organisasi, ekonomi dan informasi yang berkembang. Dari perbedaan faktor tersebut dikelompokkan menjadi tiga informan di posisi oposisi (oppositional position) dan tiga informan diposisi negosiasi (negotiated position). Berdasarkan perbedaan sudut pandang informan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa pencalonan Jokowi sebagai Presiden menurut Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor dinilai masih belum pantas. Pesan dari media masa bersifat subjektif di mata informan dimana pesan komunikasi terbentuk berdasarkanresepsi atas isi pesan media sebagai kekuatan kultural dan ideologis yang besar, menghubungkan audiens dengan relasi sosialnya bersama berbagai permasalahan politiknya lalu membentuk dan mentransformasikan ideologi populer dalam diri audiens.