PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Streptococcus mutans SECARA IN VITRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN MONERA DI SMA KELAS X

Main Author: RIYANTO, PUJI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26844/1/jiptummpp-gdl-pujiriyant-34352-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26844/2/jiptummpp-gdl-pujiriyant-34352-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26844/
Daftar Isi:
  • Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat proses yang secara bertahap melarutkan email dan berkembang ke bagian dalam gigi. Karies gigi disebabkan bakteri Streptococcus mutans di mulut. Pengobatan dengan tanaman obat seperti temulawak dapat digunakan sebagai penghambat bakteri Streptococcus mutans, dikarenakan mengandung senyawa kurkumin dan minyak atsiri yang mempunyai kemampuan antibakteri. Penelitian ini merupakan contoh peranan bakteri yang merugikan dalam kehidupan yang merupakan materi pembelajaran monera pada pelajaran biologi SMA kelas X. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi rimpang temulawak terhadap diameter zona hambat Streptococcus mutans, untuk mengetahui konsentrasi rimpang temulawak yang paling efektif terhadap diameter zona hambat Streptococcus mutans dan untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa kelas X pada materi pembelajaran monera. Jenis penelitian ini adalah True experiment. Rancangan percobaan memakai rancangan acak lengkap yang terdiri 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Populasi penelitian adalah bakeri Streptococcus mutans dari Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Sampel penelitian adalah bakteri Streptococcus mutans dengan kepadatan 1,5x108 kuman per millimeter dan diinkubasi selama 24 jam dengan suhu inkubasi 37C. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 2-4 September 2013 di Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova One Way dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pemberian berbagai konsentrasi dekok rimpang temulawak terhadap perbedaan diameter zona hambat Streptococcus mutans dengan perlakuan yang paling efektif 100% karena diameter zona hambat yang terbentuk paling besar. Hasil penelitian tersebut dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran monera. Dalam penelitian ini terbukti bahwa dekok rimpang temulawak dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengobatan karies gigi.