ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI PADA TINGKAT KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2005-2010

Main Author: Dirgantara, Shiggit
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26813/1/jiptummpp-gdl-shiggitdir-34389-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26813/2/jiptummpp-gdl-shiggitdir-34389-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26813/
Daftar Isi:
  • Judul: “Analisis Permintaan Daging Sapi Pada Tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2005-2010”. (Shiggit Dirgantara, Ida Nuraini, SE., M.Si, Zainal Arifin, SE., M.Si). Perkembangan permintaan daging sapi dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan masyarakat itu sendiri. Lembaga yang memiliki otoritas tertinggi dalam hal pertanian termasuk peternakan, Departemen pertanian, mengakui masalah utama usaha sapi potong di Indonesia terletak pada suplai yang selalu mengalami kekurangan setiap tahunnya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan permintaan daging sapi, harga daging sapi, harga daging ayam broiler (subtitusi), dan pendapatan perkapita pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2005-2010. Serta untuk mengetahui apakah harga daging sapi, harga daging ayam broiler (subtitusi), dan pendapatan perkapita berpengaruh terhadap permintaan daging sapi pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2005-2010. Alat analisis yang digunakan adalah estimasi data panel dengan penerapan model analisa regresi berganda data panel dengan pengujian hipotesis uji F (simultan), uji t, serta koefisien determinasi R2. Hasil analisis regresi model data panel menunjukkan bahwa Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.999910 atau 99,99%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas/independen yang terdiri dari Harga Daging Sapi, Harga Daging Ayam Broiler, Pendapatan Perkapita dalam menjelaskan variabel terikat/dependen (Permintaan Daging Sapi) sebesar 0.999910 atau 99,99%. Kesimpulan penelitian yaitu masyarakat pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur lebih banyak mengkonsumsi daging ayam broiler sebagai daging subtitusi, sedangkan untuk konsumsi daging sapi lebih dinikmati oleh masyarakat penghasilan menengah keatas. Untuk saran tujuan sebaiknya pemerataan dalam produksi daging sapi pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur lebih ditingkatkan sehingga dapat mencukupi jumlah permintaan daging sapi pada tingkat Kabupaten/Kota di Jawa Timur.