KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MEMPERKUAT BUDAYA PERUSAHAAN (Studi di PT. PARIT PADANG GLOBAL CABANG MALANG)
Main Author: | YORDAN, M. FARIS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26781/1/jiptummpp-gdl-mfarisyord-34561-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26781/2/jiptummpp-gdl-mfarisyord-34561-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/26781/ |
Daftar Isi:
- Budaya yang kuat tentunya akan dapat menciptakan dan memperkuat komitmen karyawan terhadap organisasi. Budaya perusahaan juga akhirnya akan berfungsi sebagai motivator bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Rumusan masalah adalah bagaimana komunikasi organisasi yang terjadi pada PT. Parit Padang Global Cabang Malang dalam memperkuat budaya perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pendekatan ilmiah, pendekatan hubungan antar manusia, pendekatan Sistem, dan pendekatan Kultural . Penelitian ini dilakukan di PT. Parit Padang Global Cabang Malang. Alasannya sebagai tempat penelitian karena merupakan perusahan distributor farmasi terkemuka dan peneliti berstatus karyawan staf marketing. Dari hasil penelitian diketahui bentuk komunikasi organisasi para karyawan PT. Parit Padang Global Cabang Malang adalah dengan empat bentuk yaitu 1.) Komunikasi Ke Samping (komunikasi Lateral) yang dilakukan secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah, misalnya antara tim Marketing dengan Marchendising (MD) harus saling terorganisasi sebab diantara mereka punya keterkaitan. 2.) Komunikasi Ke Bawah (Downward) yang mempunyai fungsi pengarahan, perintah, inspirasi, dan evaluasi. Biasanya ini dilakukan atasan melalui Email sebagai informasi laporan target dan pencapaiannya ketiap-tiap Kepala Bagian,Masalah tentang komunikasi ke bawah ialah atasan dan karyawan seringkali bebicara dengan bahasa yang berbeda kebanyakan atasan memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan banyak bahasa teknis mengenai bisnis daripada para karyawannya. 3.)Komunikasi Ke Atas (Upward) yang berfungsi berupa laporan, usulan, ide, hambatan. Komunikasi keatas berupa Laporan Kunjungan Harian (RKH) kepada atasan. Masalah tentang komunikasi ke atas ialah karyawan seringkali enggan mengirim pesan yang negatif karena merasa khawatir mereka dianggap sebagai biang masalah. 4.) Komunikasi antara karyawan dengan pelanggan (Outlet), bentuk komunikasi organisasi yang dilakukan komunikasi verbal dan nonverbal. ”Lembur akhir bulan” adalah budaya perusahaan, Pesan yang disampaikan adalah loyalitas demi mencapai tujuan bersama. Budaya perusahaan memiliki ciri khas kekeluargaan. “Morning Session” adalah budaya perusahaan yang wajib dilakukan. Pesan yang disampaikan selain membahas masalah, Pembacaan Visi&Misi perusahaan ikut dilestarikan kepada seluruh karyawan. Visi&Misi perusahaan mencerminkan budaya perusahaan, tidak hanya dibacakan, tetapi untuk dihafal. Dan “Meeting Sabtu Sore” selalu dilakukan pada akhir pekan. Ini bentuk komunikasi organisasi atasan kepada karyawan. Pertemuan ini selain membahas mengenai rencana dan target perusahaan juga sebagai koordinasi untuk memecahkan masalah yang terjadi. Hambatan yang dialami adalah pemahaman karyawan yang belum baik. Oleh sebab itu ”Tes Product Knowledge” menjadi salah satu solusi apabila atasan mengetahui adanya ketidakpahaman karyawan tentang suatu produk. Tes product knowledge adalah budaya perusahaan yang kita lakukan yang merupakan komunikasi organisasi karyawan dengan atasan. Ciri khas perusahaan terletak pada Brand Colour yang menjadi bentuk komunikasi yang dilakukan produsen kepada konsumen. Pesan yang disampaikan adalah masyarakat akan lebih mengenal perusahaan ini tidak hanya dari produknya, tapi dari warna yang ditonjolkan sebagai brand colour karena adanya kesamaan warna kemasan produk (box obat Diapet) dengan seragam yang dipakai karyawan dengan dibagian belakang seragamnya bertuliskan tagline “DIAPET, Diare Mampet Alami” membuat masyarakat mermpunyai mindset bahwa warna biru muda adalah warna produk Diapet, dari produsen PT.Parit Padang Global. Pembentukan SOP adalah bentuk komunikasi organisasi perusahaan yaitu peraturan yang apabila dilanggar akan terkena sanksi dan hukuman, pesan moralnya agar karyawan lebih berhati-hati dan disiplin dalam bekerja.