PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF KOMPETENSI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS VII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA KEMALA BHAYANGKARI 1 TRENGGALEK

Main Author: WIDIANSYAH, ARINDRA TRISNA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26738/1/jiptummpp-gdl-arindratri-32683-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26738/2/jiptummpp-gdl-arindratri-32683-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26738/
Daftar Isi:
  • Hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi ilmu pengetahuan alam kelas VII SMPLB-C Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA kelas VII di SMPLB-C Kemala Bhayangkari 1 Trengalek masih menggunakan media sederhana, yaitu guru menggunakan media miniatur hewan dan gambar hewan yang ditempel di papan. Menurut guru, media yang selama ini digunakan dirasa mudah, tidak memerlukan persiapan lama dan sederhana sehingga akibatnya aktivitas belajar siswa rendah sehingga hasil belajar yang di dapatkan rendah yaitu memiliki rata-rata nilai ahkir pada materi pengelompokkan hewan berdasarkan jenis makanannya tahun ajaran 2012/2013 dengan presentasi ketuntasan 60% Jumlah siswa yang tuntas standart nilai minimum dari guru 60 yaitu ada 6 orang dari 10 anak sehingga presentasi ketidaktuntasan mencapai 40%. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Reseacrh and Development (R&D) yang dilakukan secara bertahap, yaitu (1) identifikasi masalah dan potensi, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain oleh ahli, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi massal. Tujuan pengembangan multimedia ini adalah tersedianya multimedia pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada pembelajaran IPA anak tunagrahita ringan di SMPLB-C Kemala Bhayangkari 1 Trenggalek. Hasil penelitian dan pengembangan ini yaitu 1). pada uji kelayakan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran, 2). Penerapan multimedia mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa tunagrahita ringan sebesar 82,7% dengan katagori sangat baik, dibanding sebelum penerapan multimedia sebesar 48% dengan katagori cukup, 3). Penerapan multimedia pembelajaran interaktif juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa tunagrahita ringan, hal ini berdasarkan sebelum penerapan multimedia ketuntasan belajar siswa sebesar 60% artinya < 75%, maka siswa dinyatakan belum tuntas secara klasikal, sedangkan hasil belajar siswa setelah penerapan multimedia pembelajaran menunjukkan persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%, artinya > 75%, maka siswa dinyatakan tuntas belajar secara klasikal.