PERAN TRADISI ZIKIR DAN PETA KAPANCA PADA PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU MBOJO DI BIMA

Main Author: Aliansyah,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26646/1/jiptummpp-gdl-aliansyah0-33537-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26646/2/jiptummpp-gdl-aliansyah0-33537-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26646/
Daftar Isi:
  • Tradisi perkawinan pada masyarakat Suku Mbojo di Bima memang tidak jauh berbeda dengan perkawinan pada umumnya di daerah-daerah lain, tapi ada beberapa tradisi yang memang menjadi ciri dari masyarakat bima itu sendiri. Begitu juga dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia, pasti memiliki tradisi sendiri dalam melaksanakan perkawinannya. Tradisi perkawinan yang ada di masyarakat Suku Mbojo tidak mengenal adanya tingkatan kelas sosial antara masyarakat yang satu dengan yang lain, sehingga itu tidak mmeberikan perbedaan pelaksaan tradisi bagi masyarakat yang memeiliki garis keturunan kesultanan Bima dengan rakyat biasa. Semuanya diharuskan menjalankan semua tradisi yang ada tanpa mengenal perbedaan strata sosial. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif dalam penelitian ini leih lanjut dimaksudkan untuk memberi gambaran atau deskriptif bagaimana peran tradisi zikir dan peta kapanca pada perkawinan Suku Mbojo di wilayah Desa Rai-oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Jenis pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan selama dua bulan langsung dari Desa Rai-oi Kabupaten Bima. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan dat sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan waancara, dokumentasi dan observasi.analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap semua data yang diterima dan dianalisi dilakukan selama maupun sesudah kegiatan di lapangan Secara garis besarnya persoalan teknis pelaksanaan jalannya upacara perkawinan tidak berbeda dengan upacara perkawinan orang bima pada umumnya. Yaitu masih memiliki nilai-nilai tradisi lokal yang sudah menjadi adat turun temurun dari nenek moyang. Tradisi perkawinan pada masyarakat Bima ini melalui berbagai macam prosesi yang di angggap sacral pada masa nenek moyang sampai saat sekarang ini. Walaupun dengan era moderen sekarang ini dengan masuknya budaya asing, dunia teknologi yang maju. sehingga ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan suatu budaya. Tapi masyarakat masih tetap mempertahankan tradisi yang menjadi warisan dari nenek moyang mereka. Sehingga diperlukan adanya upaya pelestarian dari tradisi perkawinan masyarakat Bima yang memang sudah menjadi ciri dan budaya dari masyarkat bima. Kemudian mempertahankan tradisi-tradisi lokal yang bernuansakan islam yang sangat kental dengan masyarakat Bima. karena memang akan sangat mudah kehilangan sesuatu yang berharga dan mempertahankannya sangatlah sulit. Kata Kunci : Tradisi Zikir dan Peta Kapanca, Suku Mbojo