UJI EFEKTIFITAS VAKSIN STREPTOCOCCUS DENGAN METODE INJEKSI TERHADAP TITER ANTIBODI DAN KELULUSHIDUPAN IKAN NILA YANG DIINFEKSI BAKTERI Streptococcus agalactiae
Main Author: | JUKLIN, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26605/1/jiptummpp-gdl-juklin0893-31750-2-babl.pdf http://eprints.umm.ac.id/26605/2/jiptummpp-gdl-juklin0893-31750-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26605/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 5 sampai tanggal 30 Desember 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin Streptococcus secara injeksi terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan untuk mengetahui dosis vaksin yang memberikan titer antibodi dan kelulushidupan tertinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), data yang Diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANAVA. Penelitian ini terdapat 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan. 5 perlakuan tersebut, yaitu A1 (dosis 0 Âμl), A2 (dosis 50 Âμl), A3 (dosis 100 Âμl), A4 (dosis 150 Âμl), A5 (dosis 200 Âμl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin yang diberikan berpengaruh terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan Nila (Oreochromis niloticus). Pada saat pengujian titer antibodi perlakuan menunjukan adanya aglutinasi yang ditunjukan dengan tanda +, ini berarti titer antibodi pada sumur-sumur mikroplat tersebut terdeteksi. Hasil pemeriksaan terhadap titer antibodi menunjukan adanya perbedaan titer antibodi antara ikan yang diberikan perlakuan dengan dosis yang berbeda dan ikan kontrol. Titer antibodi pada ikan yang diberikan perlakuan relatif lebih tingggi dari ikan kontrol. Dari hasil yang didapatkan melalui pengujian titer antibodi diatas diketahui bahwa perlakuan ke 2 dengan dosis 50 Âμl/ekor menghasilkan titer antibodi yang tertinggi, yaitu sampai pengenceran ke 12 masih terdeteksi adanya aglutinasi dan titer antibodi yang terendah terdapat pada ikan kontrol (dosis 0) karena titer antibodi yang terdeteksi hanya pada pengenceran ke 7. Perlakuan ke 2 (dosis 50 Âμl) juga merupakan dosis vaksin yang paling baik karena memberikan kelulushidupan ikan uji yang tertinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah vaksinasi dengan vaksin Streptococcus melalui metode injeksi berpengaruh terhadap titer antibodi dan kelulushidupan ikan Nila (Oreochromis niloticus) dan dosis vaksin yang memberikan titer antibodi dan kelulushidupan yang tertinggi adalah dosis 50 Âμl. Saran yang diberikan adalah untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae dapat menggunakan vaksin Streptococcus secara injeksi intraperitonial dengan dosis 50 Âμl dan perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang berapa lama respon kekebalan yang ditimbulkan dari vaksinasi dapat bertahan dalam tubuh ikan melalui pengukuran titer antibodi secara berkala.