PENURUNAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK (Studi Penurunan Suara Partai PDIP Pada Pemilu Legislatif Di Kabupaten Gresik Tahun 2009)

Main Author: MUSTOFAH,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26579/1/jiptummpp-gdl-mustofahni-36308-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26579/2/jiptummpp-gdl-mustofahni-36308-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26579/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilatarbelakangi oleh iklim politik di Kabupaten Gresik terkait penurunan suara partai politik di Gresik. Pemilu legislatif tahun 2009 PDIP memperoleh 65.482 suara atau 11,89 persen dari seluruh jumlah suara yang masuk. Dari jumlah suara itu PDIP berhak menempatkan 7 wakilnya di DPRD Kabupaten Gresik atau sebanyak 14.00 persen. Perbandingannya bahwa tahun 1999 PDIP meraih 166.526 suara atau 27,64 persen dan menempatkan 12 wakilnya (30 persen) di DPRD Kabupaten Gresik. Sedangkan tahun 2004 PDIP memperoleh 76.071 suara atau 12 persen dan menempatkan 6 wakilnya (13 persen) di DPRD Kabupaten Gresik. Dari sisi kuantitas antara Pemilu legislatif tahun 1999, 2004, sampai pada 2009 terjadi penurunan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab penurunan suara PDIP dalam Pemilu Legislatif di Gresik tahun 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu model penelitian dengan mencatat, mendeskripsikan dan menginteprestasikan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan perolehan suara partai-partai politik pada pemilu legislatif di Kabupaten Gresik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penurunan suara PDIP dalam Pemilu Legislatif tahun 2009, antara lain; 1) Faktor Umum Penurunan Suara; rendahnya kedekatan pemilih terhadap PDIP, rendanya terhadap loyalitas partai, karakteristik pemilih yang cenderung pragmatis, lemahnya basis kekuatan partai, serta anggapan umum bahwa kinerja partai di mata masyarakat masih rendah; 2) Faktor Internal meliputi; Sumber Daya Manusia (SDM) Partai masih belum seluruhnya berkualitas, manajemen partai juga belum tersusun rapi sebagai cermin sebuah organisasi modern, kebijakan partai kadang juga melemahkan semangat pengurus partai, konsolidasi partai juga terlihat lemah, bagi masyarakat masih terdapat wakil rakyat yang belum bisa menjalankan fungsinya dengan baik, serta lemahnya isu perubahan di dalam kegiatan kampanye partai tersebut; 3) Faktor Eksternal; Orientasi pemilih tidak lagi hanya didasarkan pada ideologi semata, tetapi juga memperhatikan program kerja partai dan rekam jejak para kadernya, pengaruh Media Massa; Seringkali terdapat berita yang merugikan PDIP, memberitakan hal yang belum pasti terbukti kebenarannya. Polling lembaga survey yang sering dimuat di media massa juga memberikan pengaruh arahan kepada calon pemilih. Terlebih polling itu tidak memberikan keuntungan bagi PDIP, dan Pendaftaran Penduduk dan Pendaftaran Pemilih Berkelanjutan (P4B); warga masyarakat yang belum terdaftar dan belum memiliki kartu pemilih menjadi permasalahan yang serius.