IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU SARANA PRASARANA SEKOLAH DI SMA NEGERI 3 MALANG
Main Author: | NASIKIN, AHMAD |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26535/1/jiptummpp-gdl-ahmadnasik-37200-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/26535/2/jiptummpp-gdl-ahmadnasik-37200-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26535/ |
Daftar Isi:
- Implementasi pada dasarnya terkait dengan sejauhmana tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan kebijakan dapat tercapai dengan berbagai indikator (Mazmanian, 2007). Hal tersebut terjalin erat dengan aturan dasar kebijakan yang ada agar dapat diimplementasikan dengan baik sesuai program dan tujuan yang dirumuskan. Terdapat permasalahan apabila kebijakan yang ada tidak memberi peluang dan perlindungan mendasar terhadap implementasi program pendidikan. Sarana dan Prasarana Sekolah sendiri merupakan fasilitas pendukung pencapaian target tujuan lembaga pendidikan. Penentuan kebutuhan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana harus didasarkan pada hasil analisis kebutuhan masing-masing sekolah. Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara mengimplementasikan kebijakan yang ada untuk meningkatkan mutu sekolah, agar dapat diketahui hambatan yg dihadapi akhirnya dapat diambil jalan keluar atau cara yang tepat untuk mengatasinya. Diadakannya penelitian di SMA Negeri 3 Malang, karena SMA tersebut menjadi rujukan sekolah di Indonesia, khususnya wilayah selatan Jawa Timur. Akan tetapi fasilitas sarana dan khususnya prasarana belum memenuhi standar pendidikan yang ditetapkan BSNP, tepatnya pada PP. No. 19 tahun 2005 tepatnya Bab V pasal 42 ayat 1 dan 2. Penelitian tesis ini menggunakan metode Penelitian Kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dengan teknik Interview, Observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah menerapkan total quality manajemen pada penjamin mutu berstandar ISO, dengan cara evaluasi kerja, perumusan program, implementasi tools Diagram Ishikawa sebagai tools yang tergolong praktis dalam memandu setiap tim untuk menemukan penyebab utama suatu permasalahan. melakukan usaha peningkatan kualitas jasa pendidikan, kualitas produk lulusan, dan kualitas Unit Penjamin Mutu (UPM) bersama pejabat struktural sekolah untuk menata, merencanakan dan meningkatkan mutu sekolah, sehingga dikeluarkan kebijakan baru dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang, dengan melibatkan masyarakat sekolah. Hambatan yang dijumpai adalah ; terbatasnya prasarana yang ada, sempitnya lahan, Terbatasnya pendanaan,campur tangan kebijakan pemerintahan (pengaruh “politik”), kurangnya kesadaran masyarakat. Penerapan UPM yang tidak maksimal. Saran yang bisa diberikan : memaksimalkan kondisi yang ada dg membatasi jumlah siswa yang masuk, mengurangi “campur tangan pemerintah”, menjadikan 3 sekolah di Tugu menjadi satu, dan membeli lahan baru yang dikonsep untuk lembaga pendidikan yang tepat dan terencana dengan matang