PERILAKU KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MAHASISWA (Studi Pada Mahasiswa Timor Leste Dengan Masyarakat Yang Tinggal Di Desa Landungsari Kabupaten Malang)

Main Author: Kusumaningtyas, Nirmala Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26437/1/jiptummpp-gdl-nirmalaput-38703-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26437/2/jiptummpp-gdl-nirmalaput-38703-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26437/
Daftar Isi:
  • Komunikasi antar budaya terjadi ketika dua atau lebih orang dengan latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi. Proses ini jarang berjalan lancar dan tanpa masalah. Dalam kebanyakan situasi, para pelaku interaksi antarbudaya tidak menggunakan bahasa yang sama, tetapi bahasa dapat dipelajari dan masalah komunikasi yang lebih besar terjadi dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Seperti halnya banyaknya mahasiswa Timor Leste yang ada di Malang. Timbulnya konflik komunikasi antarbudaya deiawalai dengan prasangka sosial yang berujung pada perilaku stereotip masyarakat terhadap mahasiswa Timor Leste. Hal ini terjadi karena mereka mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda dan perbedaan tersebut sangat terlihat jelas pada saat mahasiswa tersebut saling berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Dalam melakukan komunikasi antarbudaya mereka harus menyesuaikan perilaku yang ada di lingkungan Desa Landungsari. Rumusan masalah dan tujuan yang akan dibahas peneliti yaitu untuk mengetahui perilaku komunikasi antarbudaya mahasiswa Timor Leste dengan masyarajat yang tinggal di daerah Desa Landungsari. Teori konvergensi budaya digunakan dalam penelitian ini. Teori ini sering pula disebut sebagai model interaktif. Model komunikasi menurut pendekatan konvergensi menetapkan satu fokus utama yaitu hubungan timbal balik antara partisipan komunikasi karena mereka saling membutuhkan. Komunikasi disini tidak dilihat sebagai komunikasi yang berlangsung secara linier dari sumber kepada penerima, melainkansebagai sirkum atau melingkar. Yaitu proses dimana sumber dan penerima berganti-ganti peran sampai akhirnya mencapai tujuan, kepentingan dan pembaruan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Dan teknik analisi data melalui tahap-tahap analisa data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi dimana dalam pengujian keabsahan data diarikan sebagai pengecekan data dari beberapa sumber, beberapa cara dan berbagai waktu. Mahasiswa Timor Leste dalam melakukan komunikasi antarbudaya dengan masyarakat Desa Landungsari cenderung memiliki sikap low context dan individualis, berbicara apa adanya dan sering berintonasi keras. Sedangkan perilaku nonverbal diantaranya dapat menunjukkan dengan berusaha menjaga sikap ketika sedang berkomunikasi dengan masyarakat serta tidak melanggar nilai dan norma budaya yang terdapat di Desa Landungsari. Mereka juga menempatkan diri ketika masyarakat memiliki kegiatan warga dengan cara mengikutsertakan diri ke dalam kegiatan tersebut. Menjaga sikap, sopan santun dalam menempatkan diri di lingkungan warga juga harus tetap dilakukan agar mengurangi timbulnya stereotip yang lahir di masyarakat setempat Desa Landungsari. Begitu pula yang dilakukan oleh masyarakat Desa Landungsari mereka tetap berusaha menerima kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa Timor Leste, walaupun itu terkadang tidak sesuai dengan kebudayaan yang ada di tempat. Mereka berusaha saling menghormati kebudayaan masing-masing agar komunikasi antarbudaya bisa berjalan dengan kondusif.