EFEKTIFITAS PERAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) KOTA BATU DALAM UPAYA OPTIMALISASI PROGRAM SERTIFIKASI HALAL PADA PRODUK PANGAN KEMASAN SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN KONSUMEN MUSLIM DI KOTA BATU
Main Author: | Sani, Risky Fajar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26387/1/jiptummpp-gdl-riskyfajar-38916-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/26387/2/jiptummpp-gdl-riskyfajar-38916-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26387/ |
Daftar Isi:
- Sebagai Kota yang belum lama berdiri, Kota Batu yang dahulu identik sebagai kota agribisnis, kini mulai berkembang dan menjadi kota tujuan wisata. Hal tersebut memberikan dampak semakin banyak produsen-produsen produk pangan kemasan pada skala mikro, kecil dan menengah yang memproduksi berbagai produk pangan untuk dijadikan sebagai buah tangan. Namun proses produksi yang tidak diketahui oleh konsumen, menyebabkan posisi konsumen rawan dirugikan. Salah satu bahaya yang kemungkinan besar diterima konsumen ialah kehalalan sebuah produk sulit untuk dipastikan. Untuk mengetahui kehalalan sebuah produk cara yang bisa ditempuh ialah dengan melalui proses Sertifikasi Halal MUI. Sayangnya pelaksanaan Sertifikasi halal yang masih bersifat Voluntary, serta lemahnya kekuatan perundang-undangan yang mengaturnya, menyebabkan banyak ditemukan produk pangan kemasan yang belum mencantumkan label halal pada kemasan produk. Berdasarkan pada fakta tersebut, permasalahan yang ingin dibahas oleh peneliti dalam skripsi ini adalah bagaimana peran MUI Kota Batu dalam mengoptimalisasikan program sertifikasi halal, serta bagaimana efektifitas peran MUI Kota Batu tersebut dalam upaya optimalisasi program Sertifikasi Halal di Kota Batu. Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan metode yuridis sosiologis dengan data sekunder sebagai dasar penelitian, kemudian dilanjutkan dengan mengolah data primer atau data lapangan untuk menguji kebenaran data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti memberikan kesimpulan bahwa upaya optimalisasi program sertifikasi halal di Kota Batu yang dilakukan oleh MUI Kota Batu belum efektif dikarenakan adanya beberapa kendala, diantaranya peraturan perundang-undangan yang belum memberikan kepastian hukum tentang jaminan produk halal, dana operasional yang belum mencukupi, kurangnya kelengkapan sarana dan prasarana, serta lemahnya koordinasi diantara anggota pengurus MUI Kota Batu.