POLA KEMITRAAN BISNIS WARALABA SURABI CIMOET INDONESIA (Studi pada bisnis waralaba jajanan khas Bandung)

Main Author: Purboningrum, Retno Ayu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26354/1/jiptummpp-gdl-retnoayupu-37550-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26354/2/jiptummpp-gdl-retnoayupu-37550-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26354/
Daftar Isi:
  • Surabi Cimoet Indonesia merupakan bisnis waralaba bergerak dibidang jajanan khas Bandung yaitu surabi. Surabi Cimoet Indonesia berdiri sejak tahun 2009. Surabi Cimoet Indonesia memiliki mitra bisnis lebih dari 10 dan berada di luar Kota Malang. Kesuksesan Surabi Cimoet Indonesia ini tidak terlepas dari peran pihak-pihak yang menyediakan kebutuhan atau penyuplai bahan baku serta peralatan produksi. Surabi Cimoet Indonesia memiliki kawan kerja untuk pemenhan kebutuhan tersebut yaitu Toko 29, Toko Prima Rasa, Toko Artha Shop, serta Desain Gerobak. Kebutuhan berupa mayo, tepung, peralatan produksi serta rombong atau gerobak untuk berjualan produk Surabi Cimoet Indonesia menjadikan pihak Surabi Cimoet Indonesia bermitra dengan pihak-pihak tersebut. Rumusan Masalah dari penelitian ini Bagaimana Pola Kemitraan Bisnis Waralaba Surabi Cimoet Indonesia?, sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui pola kemitraan bisnis waralaba Surabi Cimoet Indonesia. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif, dimana lokasi penelitian berada di Jl. Panglima Sudirman 82, Kota Batu. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik menentukan informna dengan menggunakan snowball. Analisis deskriptif peneliti membuat abstraksi sebagai pendeksipsian fenomena yang diteliti yaitu berkaitan tentang pola kemitraan bisnis waralaba. Penelitian ini dianalisis dengan Teori Pertukaran Sosial milik Peter M. Blau. Menurut Peter M. Blau, setiap aktor dalam jaringan hubungan harus memberikan kontribusi dalam sebuah aturan (tatanan) guna mendapatkan keuntungan bersama. Aktor merupakan pihak yang menjalankan kemitraan. Pihak tersebut haruslah mempunyai prinsip kemitraan yaitu saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Artinya antar aktor didalam kemitraan Surabi Cimoet Indonesia haruslah memiliki tatanan yang baik sehingga diantara aktor tersebut tidak ada yang merasa lebih dirugikan atau lebih diuntungkan. Dari hasil studi didapatkan: 1) pola kemitraan yang dijalankan merupakan hubungan dyadic. Hubungan Dyadic memiliki dua aktor dan dampaknya langsung kepada dua aktor tersebut., 2)Pola kemitraan yang dijalankan oleh Surabi Cimoet Indonesia menurut Peter M. Blau termasuk pertukaran langsung, dimana antara actor langsung mendapatkan dampak, 3) Bentuk Pola Kemitraan Surabi Cimoet Indonesia adalah Pola Dagang Umumu artinya ada beberapa usaha menjadi pihak untuk penyuplai atau pihak yang memenuhi kebutuhan Surabi Cimoet Indonesia kemudian Surabi Cimoet Indonesia menjualnya ke mitra bisnis atau mitra menggunakan nama Surabi Cimoet Indonesia.4)Tujuan kemitraan Surabi Cimoet Indonesia bisa dilihat dari aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek teknologi dan aspek manajemen.