ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM KASUS TINDAKAN KEKERASAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIA BLITAR

Main Author: Solekhah, Siti Imroatus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26303/1/jiptummpp-gdl-sitiimroat-37007-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26303/2/jiptummpp-gdl-sitiimroat-37007-3-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26303/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang melatarbelakangi anak yang berhadapan dengan hukum dimana fenomana meningkatnya angka kejahatan anak tahun (2010-2011) meningkat dari tahun sebelumnya (2008-2009) yaitu, dari 4000 anak menjadi 7000 anak, selain itu banyaknya media massa yang memberitakan kasus kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak dilatarbelakangi adanya ketidakpuasan terhadap situasi yang mengganggu dan upaya balas dendam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang melatarbelakangi anak yang berhadapan dengan hukum dalam kasus tindakan kekerasan. Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas II A Blitar. Alasan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya faktor-faktor yang melatarbelakangi anak melakukan tindak pidana kekerasan dalam pengeroyokan. Teori yang digunakan dalam menjawab permasalahan dalam penelitian ini adalah teori Kriminologi yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland Dan Donal R. Cressey serta Teori Imitasi yang dikemukakan oleh Miller dan Dollard. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa yang melatarbelakangi anak yang berhadapan dengan hukum khususnya kasus kekerasan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian berikut merupakan anak yang telah menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas IIA Blitar. Penelitian berikut menghasilkan adanya faktor anak melakukan tindak kekerasan berupa pengeroyokan dikarenakan adanya konflik batin yang menyebabkan balas dendam, karena pengaruh lingkungan tempat tinggal tempat tinggal, sekolah, teman sepergaulan) dalam membentuk sikap, karakter, dan kepribadian anak, karena pergaulan yang terlalu bebas dengan kawan-kawan, serta kurangnya pengawasan dan perhatian yang diberikan oleh orang tua anak.