PENGARUH KADAR PVP K 30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza. Roxb) DENGAN BASIS MANITOL
Main Author: | MARAYA, HAFIZ FATHARANI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26173/1/jiptummpp-gdl-hafizfatha-37793-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/26173/2/jiptummpp-gdl-hafizfatha-37793-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26173/ |
Daftar Isi:
- Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan tanaman yang sering digunakan sebgai obat. Rimpang temulawak merupakan bagian yang paling banyak digunakan. Rimpang temulawak mengandung 0,8-2% kurkuminoid termasuk didalamnya kurkumin. Kurkumin memiliki aktifitas sebagai antiinflamasi, anti hepatotoksik, penambah nafsu makan, dan imunomodulator. Untuk mengembangkan tanaman obat ini agar lebih efektif dan praktis dalam penggunaan, maka ekstrak temulawak diformulasi menjadi sediaan tablet hisap dengan menggunakan PVP K 30 sebagai pengikat dengan berbagai konsentrasi (1%, 2%, dan 3%). Kemudian dilakukan uji mutu fisik tablet yaitu uji kekerasan tablet, uji kerapuhan tablet, dan uji waktu hancur tablet. Pada uji kekerasan tablet didapatkan hasil F1 (plasebo) 12,6 kg/cm2, F2 (PVP K 30 1%) 13,5 kg/cm2, F3 (PVP K 30 2%) 14,7 kg/cm2, dan F4 (PVP K 30 3%) 15,6 kg/cm2. Pada uji kerapuhan tablet didapatkan hasil F1 0,66%, F2 0,33%, F3 0,23%, dan F4 0,19%. Dan pada uji waktu hancur tablet didapatkan hasil F1 7,02 menit, F2 8,61 menit, F3 9,27 menit, F4 9,51 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya konsetrasi PVP maka semakin meningkat pula mutu fisik tablet yang dihasilkan.