STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Main Author: AZRA, NAVILA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26168/1/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26168/2/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26168/
ctrlnum 26168
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.umm.ac.id/26168/</relation><title>STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)</title><creator>AZRA, NAVILA</creator><subject>RS Pharmacy and materia medica</subject><description>Latar Belakang:Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan suatu kondisi terjadinya ketidakseimbangan antara proliferasi sel dan apoptosis dalam prostat sehingga dapat memperbesar dua jaringan yaitu jaringan kelenjar prostat dan stroma. Antibiotik pada pasien BPH diberikan dengan tujuan untuk mengurangi prevalensi infeksi luka operasi dan membunuh atau mengambat pertumbuhan bakteri. Sefalosporin merupakan antibiotikdigunakan pada kasus pembedahan karena spektrumnya luas dan toksisitasnya yang rendah.&#xD; &#xD; Tujuan: Mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan sefalosporin pada pasien Benign Prostatic Hyperplasia dan mengkaji pola penggunaanantibiotik golongan sefalosporin terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik.&#xD; &#xD; Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien BPH periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013.&#xD; &#xD; Hasil &amp; Kesimpulan: Penggunaan antibiotik golongan sefalosporin tunggal 82% dan sefalosporin generasi 3 sebanyak 69%. Antibiotik tunggal yang banyak digunakan ceftriaxone 33%.Antibiotik tunggal yang diswitch paling banyak yaitu ceftriaxone diswitch ciprofloxacin sebanyak 14%.Kombinasi dua antibiotika terdiri dari ceftriaxone + cefpirom, ceftriaxone + ciprofloxacin, dan ceftriaxone + metronidazole. Profil pengunaan antibiotik sefalosporin paling banyak dengan dosis 2x1g secara intravena sebanyak29%.</description><date>2014-11-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/26168/1/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-2-bab1.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.umm.ac.id/26168/2/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-1-pendahul-n.pdf</identifier><identifier> AZRA, NAVILA (2014) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang). Other thesis, University of Muhammadiyah Malang. </identifier><recordID>26168</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author AZRA, NAVILA
title STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN PADA PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)
publishDate 2014
topic RS Pharmacy and materia medica
url http://eprints.umm.ac.id/26168/1/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26168/2/jiptummpp-gdl-navilaazra-37796-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26168/
contents Latar Belakang:Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan suatu kondisi terjadinya ketidakseimbangan antara proliferasi sel dan apoptosis dalam prostat sehingga dapat memperbesar dua jaringan yaitu jaringan kelenjar prostat dan stroma. Antibiotik pada pasien BPH diberikan dengan tujuan untuk mengurangi prevalensi infeksi luka operasi dan membunuh atau mengambat pertumbuhan bakteri. Sefalosporin merupakan antibiotikdigunakan pada kasus pembedahan karena spektrumnya luas dan toksisitasnya yang rendah. Tujuan: Mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan sefalosporin pada pasien Benign Prostatic Hyperplasia dan mengkaji pola penggunaanantibiotik golongan sefalosporin terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik. Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien BPH periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013. Hasil & Kesimpulan: Penggunaan antibiotik golongan sefalosporin tunggal 82% dan sefalosporin generasi 3 sebanyak 69%. Antibiotik tunggal yang banyak digunakan ceftriaxone 33%.Antibiotik tunggal yang diswitch paling banyak yaitu ceftriaxone diswitch ciprofloxacin sebanyak 14%.Kombinasi dua antibiotika terdiri dari ceftriaxone + cefpirom, ceftriaxone + ciprofloxacin, dan ceftriaxone + metronidazole. Profil pengunaan antibiotik sefalosporin paling banyak dengan dosis 2x1g secara intravena sebanyak29%.
id IOS4109.26168
institution Universitas Muhammadiyah Malang
institution_id 136
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang
library_id 546
collection UMM Institutional Repository
repository_id 4109
city MALANG
province JAWA TIMUR
repoId IOS4109
first_indexed 2017-03-21T02:46:51Z
last_indexed 2017-03-21T02:46:51Z
recordtype dc
_version_ 1675924315795619840
score 17.538404