STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN FRAKTUR TERBUKA (Open Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit UmumDr. Saiful Anwar Malang)
Main Author: | PERMANA, RANDY TEJA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26163/1/jiptummpp-gdl-randytejap-37800-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/26163/2/jiptummpp-gdl-randytejap-37800-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26163/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang:Fraktur terbuka (open/compound) adalah terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka termasuk dalam operasi terkontaminasi sehingga antibiotika profilaksis sangat direkomendasikan. Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasienfraktur terbuka(open fracture) di RSUDr. Saiful Anwar Malang dan mengkaji hubungan jenis antibiotika profilaksisterkait dosis danrute pemberian yang dikaitkan dengan data klinik di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Metode: Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien fraktur terbuka (open fracture) periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2013. Hasil & Kesimpulan: Data yang didapatkan dari rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 33 pasien. Antibiotika profilaksis digunakan secara tunggal pada pasien fraktur terbuka (open fracture) sebesar 100% baik pada pasien yang menjalani satu kali operasi, atau operasi dua kali. Pasien fraktur terbuka (open fracture) yang menjalani satu kali operasi paling banyak diberikan seftriakson 2g rute iv 47%, pemberian sefazolin 2g rute iv sebanyak 35%, dan stabactam 1g rute iv sebesar (12%). Pasien yang menjalani operasi dua kali pemberian sefazolin 2g rute iv paling banyak (44%) baik pada operasi pertama maupun operasi kedua, seftriakson 2g rute iv sebanyak 38%.