PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIKA ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI APOTEK (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

Main Author: ESTUNINGSIH, EKA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26134/1/jiptummpp-gdl-ekaestunin-38101-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26134/2/jiptummpp-gdl-ekaestunin-38101-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26134/
Daftar Isi:
  • Diabetes melitus yang umumnya dikenal dengan kencing manis yang merupakan suatu sindroma gangguan metabolisme dicirikan dengan hiperglikemi yang tidak semestinya sebagai akibat dari suatu defisiensi sekresi insulin, berkurangnya efektivitas biologis insulin atau adanya resistensi sel tubuh terhadap kerja insulin. Seringkali juga terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan sering terjadi pada penderita penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan jangka panjang termasuk diabetes mellitus. Hal ini merupakan masalah yang cukup serius karena dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan. Selain itu kemungkinan yang terjadi pada penyakit diabetes mellitus apabila ketidakpatuhan dalam pengobatan terjadi adalah terjadinya komplikasi mikrovaskular, makrovaskular dan neurologik. Pencegahan komplikasi bergantung pada tercapainya kontrol glikemik. Indikator kepatuhan yang diteliti meliputi pengambilan obat, tepat cara penggunaan, tepat dosis (jumlah dan frekuensi penggunaan obat), dan lama pengobatan. Agar dapat diketahui kepatuhan pasien, metode observasi juga digunakan untuk menghitung sisa obat (pill count). Tingkat pendidikan merupakan salah satu presdiposingfactoryang dapat mempengaruhi kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh tingkat pendidikan terhadap kepatuhan penggunaan antidiabetika oral pada pasien diabtes mellitus di apotek. Merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai April 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan, dari 40 responden, sebanyak 27 orang patuh dan 13 orang responden kurang patuh terhadap penggunaan obat antidiabetika oral. Dengan metode perhitungan sisa obat (pill count) di peroleh hasil yang sama dengan metode wawancara. Pada penelitian ini di simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan kepatuhan penggunaan obat antidiabetika oral pada pasien diabetes melitus di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang, ditunjukan dengan nilai signifikasi 0,663 (>0.050).