STUDI PENGGUNAAN SEFTRIAKSON PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA
Main Author: | MAWARNI, DINAR BUGI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/26098/1/jiptummpp-gdl-dinarbugim-37020-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/26098/2/jiptummpp-gdl-dinarbugim-37020-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/26098/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang :Pre-eklamsia adalah gangguan yang khas pada kehamilan, sindrom sistemik yang berasal dari plasenta yang menyebabkan disfungsi endotel yang luas pada ibu. Pre-eklamsia terjadi pada 5-8% dari seluruh kehamilan di dunia, di Indonesia pre-eklamsia merupakan penyebab kematian ibu kedua. Terapi pre eklamsia ditujukan untuk terminasi kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan janin. Antibiotika merupakan salah satu terapi yang ditujukan untuk mengatasi infeksi yang terjadi bisa karena infeksi nosokomial dan atau infeksi saluran kemih. Antibiotika yang sering digunakan adalah seftriakson karena memiliki spektrum yang luas serta terbukti memiliki keamanan yang tinggi bagi ibu dan janin. Tujuan : untuk mengetahui pola penggunaan seftriakson pada pasien pre-eklamsia di RSU Dr. Saiful Anwar Malang dan mengkaji hubungan terapi seftriakson terkait dosis, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian yang dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Metode :Penelitian ini bersifat observational yaitu berupa studi retrospektif pada pasien pre-eklamsia periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2013. Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan seftriakson tunggal sebanyak 27 pasien (43,5%) secara intravena dengan dosis 2x1 gram, kombinasi dua antibiotika yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi seftriakson intravena 2x1 gram dengan metronidazol intravena 3x500 mg sebanyak 8 pasien (44,4%). Pada kombinasi tiga antibiotika, didapatkan kombinasi seftriakson intravena 2x1 gram + sefuroksim intravena 2x750 mg + metronidazol intravena 3x500 mg sebanyak 33,3%, seftriakson intravena 2x1 gram + amikasin intravena 2x1 gram + metronidazol intravena 3x500 mg sebanyak 33,3%, seftriaksonintravena 2x1 gram + gentamisin intravena 2x80 mg + kloramfenikol intravena 3x500mg sebanyak 33,3%. Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian seftriakson yang diberikan pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap RSU Dr. Saiful Anwar sudah sesuai menurut beberapa literatur yang ada.