STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON PADA PASIEN DM GANGREN (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Main Author: LATIVA, NURI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26056/1/jiptummpp-gdl-nurilativa-37053-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26056/2/jiptummpp-gdl-nurilativa-37053-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26056/
Daftar Isi:
  • Latar belakang: Gangren merupakan sebuah komplikasi kronis yang timbul akibat nekrosis jaringan, disebabkan suplai oksigen dan nutrisi terhadap jaringan terputus karena adanya sumbatan di pembuluh darah ke bagian kaki, hal ini menyebabkan kaki menjadi rentan terhadap infeksi. Antibiotik diberikan untuk pencegahan penyebaran infeksi. Salah satu antibiotik yang digunakan pada pasien DM gangren adalah golongan kuinolon, berdasarkan beberapa penelitian golongan kuinolon digunakan sebagai terapi alternatif antibiotik, apabila ditemui pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap penisilin pada jenis infeksi yang sedang dan berat. Tujuan: Untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik pada pasien DM gangren di RSUD Sidoarjo, mengkaji hubungan terapi antibiotik golongan kuinolon terkait jenis, dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik, data laboratorium, dan data mikrobiologi pasien. Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien DM gangren. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, periode januari 2012 sampai desember 2013 Hasil dan Kesimpulan: Pola terapi antibiotik yang diberikan kepada pasien DM gangren terdiri dari terapi tunggal dan terapi kombinasi. Terapi antibiotik golongan kuinolon tunggal sebanyak 15 pasien dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah levofloxacin (1x500mg) secara IV sebanyak 7 pola penggunaan (46,7%). Penggunaan kombinasi dua antibiotik sebanyak 39 pola penggunaan dengan jenis, dosis, frekuensi, dan rute paling banyak adalah ciprofloxacin (2x400mg) dengan metronidazol (3x500mg) secara IV sebanyak 18 pasien (46,2%). Penggunaan antibiotik golongan kuinolon yang diberikan pada pasien DM gangren di rawat inap RSUD Sidoarjo, terkait dosis, rute, frekuensi, interval dan lama pemberian sudah sesuai dengan guideline yang ada.