STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA PADA PASIEN BPH (BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA) (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

Main Author: EFENDY, FARADINA ZULAILI IFA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/26027/1/jiptummpp-gdl-faradinazu-37437-2-bab1.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26027/2/jiptummpp-gdl-faradinazu-37437-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/26027/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit, dengan diagnosis adanya proliferasi secara berlebihan pada sel prostat. Pengobatan BPH meliputi watchfull waiting, terapi farmakologi, dan tindakan pembedahan. Pada pasien BPH terapi antibiotik selain sebagai profilaksis bedah, juga diberikan sebagai pengobatan infeksi penyebab komplikasi BPH. Antibiotik golongan aminoglikosida merupakan salah satu terapi antibotik yang ditujukan untuk mencegah dan atau mengobati infeksi. Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik golongan amnoglikosida pada pasien BPH dan mengkaji hubungan terapi antibiotik aminoglikosida terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik. Metode: Penelitian ini bersifat observasional yaitu berupa studi retrospektif dengan metode consecutive sampling pada pasien BPH periode 1 Januari 2011 sampai dengan 1 Januari 2013 Hasil & Kesimpulan: Terapi antibiotika tunggal sebanyak (91%) sedangkan kombinasi dua antibiotik sebanyak (9%). Distribusi terapi antibiotik aminoglikosida secara tunggal yang paling banyak diterima pasien BPH yaitu sebanyak 33 pasien (65%). Jenis antibiotik golongan aminoglikosida yang digunakan meliputi dua jenis antibiotik saja yaitu gentamisin dan amikasin. Terapi penggunaan antibiotik gentamisin lebih banyak dibandingkan amikasin dengan persentase masing-masing 53% dan 12%. Penggunaan dosis, rute pemberian, interval pemberian, serta lama pemberian antibiotik golongan aminoglikosida yang diberikan pada pasien BPH sudah sesuai menurut beberapa studi literatur yang ada.