PERGESERAN MAKNA KOMUNIKASI DAKWAH MELALUI KESENIAN GENJRING BUROK Studi Pada Masyarakat Desa Mulyasari Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Main Author: Anwar, Maftuh
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25993/1/jiptummpp-gdl-maftuhanwa-36989-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25993/2/jiptummpp-gdl-maftuhanwa-36989-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25993/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertolak dari ketertarikan penulis terhadap pesan-pesan yang terkandung dalam kesenian Genjring Burok yang digunakan untuk dakwah Islam mengenai Isra MiÂ’raj. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah menjelaskan bahwa bagaimana komunikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok pada masyarakat desa Mulyasari, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon berlangsung. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Selain itu, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara sebagai teknik andalan penulis, hal ini dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis dalam mengkaji perkembangan kesenian Genjring Burok yang ada di desa Mulyasiri, kecamatan Losari, kabupaten Cirebon. Penelitian ini juga menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas dakwah Islam saat ini tidak cukup melalui ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian yang masih menggunakan media komunikasi oral atau komunikasi tutur. Penggunaan media-media komunikasi modern sesuai dengan taraf perkembangan daya pikir manusia harus dimanfaatkan sedemikian rupa, sehingga dakwah Isalam lebih mengena sasaran dan tidak out of date. komunikasi dakwah melalui kesenian Genjring Burok ini di jabarkan dengan Teori Lasswell “ Who says what in which channel to whom whit what effect”dimana dalam teori ini ada lima elemen komunikasi diantaranya adalah komunikator, di dalam penelitian ini komunikatornya adalah orang yang memaenkan kesenian Genjring Burok pesan yang terkandung dalam kesenian Genjring Burok ini adalah Dengan kesenian Genjring Burok diharapkan anak yang akan dikhitan dapat meresapi bahwa ini adalah perjuangan “Isra MiÂ’raj” Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, ritual khitan merupakan sebuah langkah menuju kedewasaan seorang laki-laki, dan effek yang terjadi dari kesenian Genjring Burok ini adalah langsung dan hasil penelitian berikutnya adalah bahwa kesenian Genjring Burok dalam perkembangannya mengalami pergeseran fungsi, pementasan kesenian Genjring Burok yang dulu digunakan sebagai acara untuk menyebarkan agama Islam kini hanya bersifat hiburan yang dalam hal ini erat kaitannya dengan nilai ekonomis.