Efek Hepatoprotektif Ekstrak Buah Kurma (Phoenix dactylifera) Terhadap Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus Putih Jantan ( Rattus novergicus strain wistar) yang Diinduksi Parasetamol
Main Author: | PUTRA, ANDHIKA ARDHI WAHANA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/25960/1/jiptummpp-gdl-andhikaard-38122-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/25960/2/jiptummpp-gdl-andhikaard-38122-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/25960/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Parasetamol merupakan salah satu obat yang sering diresepkan dan berpotensi terjadi hepatotoksisitas yang diakibatkan oleh hasil metabolisme parasetamol berupa N-asetil-p-benzokuinon (NAPQI). Buah kurma mempunyai kandungan flavonoid yang dapat berfungsi sebagai hepatoprotektif, antioksidan, dan efek penghambatan terhadap aktivitas enzim CYP2E1. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah kurma (Phoenix dactylifera) terhadap kadar enzim SGOT dan SGPT tikus strain wistar yang diinduksi dengan parasetamol. Metode:Eksperimental dengan menggunakan rancangan The Post Test Only Control Group. Sampel dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 (kontrol negatif), kelompok 2 (kontrol positif) diberi parasetamol dosis 400 mg/200gBB, dan 3 kelompok diberi parasetamol dosis 400mg/200gBB serta diberikan terapi ekstrak buah kurma 300 mg/kgBB, 600 mg/kgBB, 1200 mg/kgBB selama 10 hari. Hasil Penelitian dan Diskusi: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis ekstrak buah kurma pada kelompok 3 mampu mencegah kenaikan kadar SGOT dan SGPT secara signifikan. Kesimpulan:Pemberian ekstrak buah kurma pada tikus yang diinduksi parasetamol dapat mencegah kenaikan kadar enzim SGOT dan SGPT.