HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG
Main Author: | NURWAHIDAH, |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/25916/1/jiptummpp-gdl-nurwahidah-35633-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/25916/2/jiptummpp-gdl-nurwahidah-35633-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/25916/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Depresi postpartum adalah kondisi psikologis yang tidak nyaman pada perempuan pasca melahirkan, yang terjadi ketika suasana hati menjadi labil pada wanita postpartum yang berlangsung dalam kurun waktu empat sampai enam minggu bahkan sampai satu tahun. Dari kejadian depresi postpartum tidak terlepas dari adanya dukungan sosial dari, Suami, Keluarga, Sahabat dan teman dekat. Dukungan yang diberikan berupa dukungan intrumental, dukungan informatif, dukungan moril, dukungan emosional, dan dukungan penghargaan. Tidak muda bagi ibu postpartum menangani munculnya gejala depresi, hal ini membuat ibu membutuhkan dukungan dari pihak yang terkait yang memiliki hubungan emosional yang terdekat dengan ibu setelah melahirkan. Dengan adanya dukungan sosial yang berikan lebih tinggi dari sebelumnya khususnya setelah melahirkan sehingga kejadian depresi bisa menurun bahkan hilang. MetodePenelitian: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Dalam penelitian sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Didapatkan 20 ibu yang melahirkan 8-30 hari dengan perbandingan 10 orang ibu postpartum primipara dan 10 orang ibu postpartum multipara sebagai sampel dalam penelitian. Hasil Penelitian: Hasil penelitian dengan menggunakan uji spearman rank menunjukna bahwa nilai koefisien korelasi rank spearman bernilai negatif sebesar -0,766 dengan nilai p<0,05. Sehingga H0 ditolak Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan kejadian depresi postpartum pada ibu primipara dan multipara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik dukungan sosial yang diberikan pada ibu primipara dan multipara maka semakin rendah tingkat depresi yang dialami oleh ibu postpartum. Sedangkan hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon menunjukan bahwa di dapatkan bahwa perbedaan dukungan sosial pada ibu primipara sebesar 7.85, sedangkan pada pada ibu multipara sebesar 13. 15 hal ini menunjukan bahwa P<0,05 berarti H0 ditolak. Jadi ada perbedaan dukungan sosial pada ibu postpartum. Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan sosial dengan kejadian depresi postpartum pada ibu primipara dan multipara di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang.