PERBEDAAN STATUS GIZI MENURUT INDEKS ANTROPOMETRI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF DAN NON ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGKANDANG KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG
Main Author: | AKBAR, JUANDA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/25876/1/jiptummpp-gdl-juandaakba-37619-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/25876/2/jiptummpp-gdl-juandaakba-37619-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/25876/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Menurut WHO 2013, malnutrisi pada anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia mencapai 18,6%. Status gizi dapat diukur menggunakan antropometri. ASI sebagai nutrisi yang sesuai untuk bayi karena ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan bayi. Tujuan: Mengetahui perbedaan status gizi antara pemberian ASI eksklusif dengan non ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di posyandu wilayah kerja pukesmas Kedungkandang Kota Malang Metode: Studi observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara non random sampling. Analisis data dilakukan dengan uji hipotesis Kolmogorov-Smirnov, bermakna bila p-value<α (0,05). Hasil penelitian dan diskusi: Dari 63 sampel didapatkan 24 anak yang mendapat ASI eksklusif semua mempunyai status gizi baik, sedangkan dari 39 anak yang mendapat non ASI eksklusif hanya 76,9% mempunya status gizi baik. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap status gizi antara pemberian ASI eksklusif dengan non ASI eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan, terlihat dari sig. (2-tailed) =0,968>α (0,05). Kesimpulan: Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara status gizi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif dan non ASI eksklusif pada usia 6-12 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kota Malang. Kata kunci: Status gizi, ASI Eksklusif, non ASI eksklusif