PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR SEDERHANA KELAS IV SDN KERET SIDOARJO

Main Author: FRANSISCA, LUCIK ANDI
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25728/1/jiptummpp-gdl-lucikandif-38321-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25728/2/jiptummpp-gdl-lucikandif-38321-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25728/
Daftar Isi:
  • Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV pada tanggal 14 Desember 2013 di SDN Keret Sidoarjo menunjukkan bahwa guru selalu menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Keret Sidoarjo tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan tes. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar catatan lapangan dan lembar tes. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaksanakan sebanyak 3 siklus Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara pra siklus sampai siklus III. Pada pra siklus, terdapat 3 siswa dengan persentase 13% yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 75 dan 20 siswa dengan persentase 87% yang mendapatkan nilai kurang dari 75. Siklus I terjadi peningkatan yaitu terdapat 8 siswa dengan persentase 35% yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 75 dan 15 siswa dengan persentase 65% yang mendapatkan nilai kurang dari 75. Siklus I ini belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu lebih besar sama dengan 75%. Terjadi peningkatan setelah pelaksanaan siklus II yaitu terdapat 14 siswa dengan persentase 61% yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 75 dan 9 siswa dengan persentase 39% yang mendapatkan nilai kurang dari 75. Siklus II masih belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu lebih besar sama dengan 75%. Peningkatan setelah pelaksanaan siklus III yaitu terdapat 21 siswa dengan persentase 91% yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 75 dan 2 siswa dengan persentase 9% yang mendapatkan nilai kurang dari 75. Sehingga dapat dikatakan bahwa persentase pada siklus III melebihi kriteria ketuntasan klasikal yang sudah ditentukan yaitu lebih besar sama dengan 75%.