RESOLUSI DK PBB 1973 SEBAGAI INSTRUMEN MERAIH KEKUASAAN PERANCIS ERA SARCOZY DALAM INTERVENSI NATO DI LIBYA
Main Author: | Wulandari, Desi Sri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/25718/1/jiptummpp-gdl-desisriwul-36580-2-bab1.pdf http://eprints.umm.ac.id/25718/2/jiptummpp-gdl-desisriwul-36580-1-pendahul-.pdf http://eprints.umm.ac.id/25718/ |
Daftar Isi:
- Kasus Krisis Kemanusiaan pada akhir Februari 2011 merupakan kasus internal yang di Intervensi oleh NATO. Perancis merupakan salah satu negara yang mendorong adanya Intervensi di Libya dengan alasan kemanusiaan. Dengan menggunakan konsep “Political Power” dari Morghentau , disini akan dijelaskan bagaimana resolusi 1973 DK PBB digunakan oleh Perancis di era Sarcozy untuk mencapai kekuasaannya. Dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang didapat secara tidak langsung dari lapangan. Resolusi 1973 DK PBB “No-Fly Zone”, menunjukkan adanya kepentingan Perancis di era Sarcozy karena Perancis merupakan inisiasi dari keluarnya resolusi tersebut. Kepentingan Perancis di era Sarcozy tersebut adalah untuk kepentingan individu Sarcozy yaitu sebagai ajang kampanye terselubung dan dari negara Perancis sendiri adalah untuk meningkatkan kapabilitasnya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.