KEBIJAKAN ERDOGAN DI KAWASAN TIMUR TENGAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP HUBUNGAN TURKI - IRAN (2003 – 2013)

Main Author: Moh. Sarifudin,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25662/1/jiptummpp-gdl-mohsarifud-35876-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25662/2/jiptummpp-gdl-mohsarifud-35876-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25662/
Daftar Isi:
  • Kemenangan AKP pada tahun 2002 membawa Erdogan menjadi Perdana Menteri Turki pada 14 Maret 2003. Erdogan yang memiliki latar belakang Islam dan menjadi seorang pemimpin di negara sekuler sering dipandang sebagai wajah baru Turki. Pada masa kepemimpinannya Erdogan memperlihatkan cara berfikir yang berbeda dalam menanggapi sebuah masalah dan hal itu ditunjukkan melalui kebijakan yang dibuatnya. Di bawah kepemimpinannya Turki mengalami banyak perubahan, tidak hanya perubahan dalam negeri tetapi juga luar negeri. Turki yang sebelumnya hanya fokus melihat Eropa mulai memperhatikan tetangganya seperti Iran dan Suriah. Sehingga, pada masa kepemimpinan Erdogan Turki menjalin hubungan yang unik dengan salah satu tetangganya yakni Iran. Hal ini dikarenakan cara pandang Erdogan terhadap beberapa isu kawasan di Timur Tengah seperti invasi Amerika Serikat ke Irak, isu nuklir Iran dan konflik yang terjadi di Suriah. Tipe penelitian ini adalah eksplanatif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori ideosyncratic dan strategic depth. Hasil dari penelitian ini adalah hubungan Turki dan Iran di bawah kepemimpinan Erdogan mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan nilai-nilai demokrasi yang dimiliki oleh Erdogan yang berpengaruh terhadap kebijakan yang diambil oleh Erdogan dalam mengatasi isu invasi Amerika Serikat ke Irak dan konflik Suriah, serta cara pandang Erdogan dalam permasalahan nuklir Iran yang pada akhirnya membuat ketiga isu kawasan tersebut memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap hubungan Turki dan Iran.