PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THE POWER OF TWO PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-4 SMP NEGERI 5 MALANG

Main Author: SOFIANA, NURISMA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25661/1/jiptummpp-gdl-nurismasof-38507-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25661/2/jiptummpp-gdl-nurismasof-38507-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25661/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tingkat penerapan model Cooperative Learning Tipe The Power Of Two pada materi himpunan, aktivitas peserta didik, dan hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model Cooperative Learning Tipe The Power Of Two. Sumber data adalah peserta didik kelas VII-4 SMP Negeri 5 Malang dan peneliti. Data diambil melalui observasi untuk mengetahui aktivitas peserta didik dan hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase nilai pada setiap indikator untuk mengetahui tingkat pencapaian aktivitas guru dan peserta didik pada setiap pertemuan, menghitung persentase hasil belajar peserta didik secara klasikal . Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Cooperative Learning Tipe The Power Of Two dapat di laksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP, pembelajaran yang telah direncanakan memperoleh persentase aktivitas guru secara keseluruhan sebesar 81,67%. Tingkat aktivitas belajar peserta didik selama pembelajaran memperoleh persentase sebesar 65,66% dengan kategori cukup. Artinya secara keseluruhan peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan penerapan model Cooperative Learning Tipe The Power Of Two. Hal ini terlihat dari peserta didik yang mau dan ikut berperan aktif selama proses pembelajaran seperti aktivitas berdiskusi dengan kelompok, menjawab hasil diskusi, mendengarkan saat teman mengeluarkan pendapat, serta mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dan ketiga. Hasil belajar peserta didik secara klasikal mencapai ketuntasan sebesar 81,25% yang berada di atas kriteria ketuntasan yaitu 75%.