Dampak Kerjasama Bilateral Indonesia – Malaysia Sosek Malindo Terhadap Masyarakat Perbatasan Sebatik Kalimantan Timur

Main Author: Setiawan, Andre
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25544/1/jiptummpp-gdl-andresetia-42994-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25544/2/jiptummpp-gdl-andresetia-42994-2-babian-u.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25544/
Daftar Isi:
  • Daerah Perbatasan merupakan beranda terdepan bagi suatu negara. Hal ini menyangkut dengan kedaulatan dan teritorial suatu negara. Dilihat dari potensi sumber daya alam, kebanyakan daerah perbatasan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi Daerah perbatasan serigkali tidak mendapatkan perhatian baik dsri pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kebanyakan Masalah yang melanda daerah perbatasan terkait dengan infrastrrktur, Sumber Daya Manusia yang rendatr, sulitnya akses pendidikan serta kesehatan dan Ekonomi yang rendatr. Permasalahante rsebut membawa dampak negatif bagi masyarakat perbatasan yang seringkali melakukan pelanggaran hukum seperti; melakukan illegal logging, pemindahan patok batas negara, penyelundupan narkoba dan memasuki wilayah negaxata npa izin serta terkikisnya nasionalisme masyarakat perbatasan. Berawal dari permasalahan di atas dan mengingat pentingnya daerah perbatasan bagi suatu negara maka Pemerintah lndonesia beserta Pemerintah Malaysia mengadakan perjanjian Bilateral. Kerjasama Bilateral ini mensepakati beberapa poin terkait dengan permasalahan daerah perbatasan. Poin yang dibahas dan disepakati kedua negara terkait dengan Ekonomi, Sosial-Budaya Penyelundupan,Pendidikan, Kesehatan, Pos Perbatasan Laut dan Darat. Kerjasama ini dikenal dengan SOSEKMALINDO (Sosial - Ekonomi Malaysia - Indonesia). Kedua bersepakat untuk meningkatkan kualitas hidup (Quality of Life) masyarakat perbatasan. Penelitian ini dibuat untuk meneliti dampak adanya kerjasama Sosek Malindo, terutama di da€ralr PerbatasanIn donesia yang terletak di Kecamatan Sebatik.