PENETRASI SOSIAL DALAM MASA PACARAN REMAJA (StudiKasusPadaRemajaDi Malang Yang MengalamiKekerasanPacaran)

Main Author: Yuliantina, Indah Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25521/1/jiptummpp-gdl-indahtriyu-36564-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25521/2/jiptummpp-gdl-indahtriyu-36564-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25521/
Daftar Isi:
  • Pacaranmerupakanmasalah yang kontemporer di kalanganpemudasaatini, sebuahtindakan yang wajarsebagaiwujuddariperasaansukakepadalawanjenisnamunkebanyakanmenjadipelampiasannafsu yang berakibatburukbagiparapelakunya. Persoalanpacaranpun tidakhanyaberhubungandenganperilakuseksbebastetapijugalebihkepadatindakkekerasanterhadappasangannya.Permasalahandalampenelitianiniadalahbagaimanapenetrasisosialdalammasa pacaran remajapadaremajadi Malang yang mengalamikekerasanpacaran?dengantujuan: untukmengeksplorasiataumenggalipenetrasisosialdalammasa pacaran remajapadaremajadi Malang yang mengalamikekerasanpacaran. Teoripenetrasisosialmenggerakkansebuahtradisipenelitian lama dalampengembanganhubungan.Altman dan Taylor mengibaratkanmanusiasepertibawangmerah.Maksudnyaadalahpadahakikatnyamanusiamemilikibeberapa layer ataulapisankepribadian.Jikakitamengupaskulitterluarbawang, makakitaakanmenemukanlapisankulit yang lainnya. Begitu pula kepribadianmanusia. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Sedangkanuntuktipepenelitianpenelitimenggunakantipedeskriptif.Adapunjenispenelitianiniadalahpenelitianstudikasus, penelitiantentang status subjekpenelitian yang berkenaandengansuatufasespesifikataukhasdarikeseluruhanpersonalitas. Hasil penelitian mengidentifikasikan bahwa 10 remaja yang berpacaran di malang terdapat beberapa kesimpulan diantaranya:(1) Dari 10 responden mereka memiliki kesamaan dalam hal, diantaranya nilai penetrasi sosial tidak berbeda secara signifikan dan mengalami perusakan dalam hubungan dengan orang lain, keluarga orang tua, dan sikap/nilai. (2) Dari 5 laki-laki didapat 4 laki-laki pola hubungan pacaran dipertahankan dengan alasan karena sudah melakukan hubungan intim dan merasa harus bertanggung jawab dan seorang laki-laki mempertahankan karena kecantikan fisik, kaya dan populer. Dan 4 perempuan juga melakukan hubungan intim 1 orang hanya melakukan ciuman tapi sudah menganggap hal itu sebagai hubungan intim. (3) Proses orientasi dilalui dengan waktu yang singkat, 8 remaja waktu berkenalan sampai PDKT dan berkomitmen berpacaran sangat pendek yaitu antara 2-8 bulan dan 2 orang waktunya 1-2 tahun. Pertukaran penjajakan afektif seluruhnya dilalui dengan penilaian fisik yaitu cantik, ganteng, baik, dan lain-lain serta bukti perkataan cinta, sayang dan dijanjikan dinikahi. Pertukaran afektif melihat keintiman dengan cara berbeda, 9 dari mereka berhubungan intim layaknya suami istri dan1remaja hanya melakukan ciuman tapi baginya merupakan hubungan yang intim.Terjadi perusakan hubungan dengan 5 pria telah merenggut kehormatannya dan merasa bertanggung jawab serta 4 perempuan telah direnggut kehormatan dan 1 orang karena ciuman.Pertukaran stabil dilalui dengan cara melanjutkan hubungan dengan berbagai konflik dengan cara verbal yaitu kata-kata kotor dan kasar seperti anjing, goblok, dan lain-lain. Dengan non verbal yaitu adanya pemukulan dan pentamparan. Dan semua responden mempertahankan hubungan sampai ke jenjang keseriusan.