ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF GURU PADA INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR DI SLB PEMBINA TINGKAT NASIONAL BAGIAN C MALANG

Main Author: MAULIDYA, FARAH
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25288/1/jiptummpp-gdl-farahmauli-37871-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25288/2/jiptummpp-gdl-farahmauli-37871-1-pendahul-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25288/
Daftar Isi:
  • Tindak tutur guru pada interaksi belajar mengajar menggunakan berbagai tuturan, salah satunya berupa tuturan imperatif. Tindak tutur imperatif merupakan tuturan yang mengandung permintaan agar orang kedua atau mitra tutur mela- kukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud. Terkait dengan penjelasan tersebut, analisis tindak tutur imperatif guru bertujuan: (1) mendeskripsikan bentuk tindak tutur imperatif guru dalam interaksi belajar mengajar pada kegiatan pembelajar, (2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur imperatif guru dalam interaksi belajar mengajar pada kegiatan pembelajar, dan (3) mendeskripsikan makna tindak tutur imperatif guru dalam interaksi belajar mengajar pada kegiatan pembelajar di SLB Pembina Tingkat Nasional bagian C Malang. Pendekatan penelitian ini sosiopragmatik. Kajian ini merupakan gabungan dari ancangan sosiolinguistik dan ancangan pragmatic. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini berupa transkip tuturan yang berasal dari perekaman proses belajar mengajar. Langkah-langkah analisis data: a) reduksi data, b) menyajikan data, dan c) menyimpulkan hasil analisis. Hasil penelitian ini ditemukan bentuk tindak tutur imperatif pada data pertama banyak muncul bentuk imperatif modus interogatif dan data kedua bentuk imperatif modus imperatif. Dalam data pertama, kegiatan pembelajaran banyak muncul bentuk imperatif modus interogatif terutama pada kegiatan pembelajaran inti. Sebaliknya pada data kedua, tuturan yang disampaikan ketika kegiatan pembelajaran banyak muncul adalah bentuk imperatif modus imperatif. Hal ini disebabkan oleh situasi tutur yang berbeda, yaitu data pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi rekreasi dengan tujuan guru menggali informasi dari siswa, maka guru menggunakan bentuk imperatif modus interogatif. Akan tetapi pada data kedua adalah mata pelajaran Matematika dengan materi berhitung dengan tujuan siswa dapat menghitung dengan tepat, maka guru banyak menggunakan tindak tutur bentuk imperatif modus imperatif karena siswa diminta atau diperintah untuk mencapai tujuan dari pelajaran. Namun pada fungsi tindak tutur muncul hasil yang sama yaitu fungsi bekerja sama pada data pertama dan kedua. Selain itu, makna tindak tutur muncul hasil yang sama yaitu makna memancing.