PENGURANGAN WASTE PADA DEPARTEMEN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING PADA PERUSAHAAN KONVEKSI ONEWAY (Studi Kasus di KONVEKSI ONEWAY)

Main Author: PURWITA, ARUM
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.umm.ac.id/25219/1/jiptummpp-gdl-arumpurwit-37754-1-pendahuu-n.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25219/2/jiptummpp-gdl-arumpurwit-37754-2-babi.pdf
http://eprints.umm.ac.id/25219/
Daftar Isi:
  • Perusahaan Konveksi OneWay merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang konveksi. Waste merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah pada produk dari perspektif konsumen. Kendala yang dialami yaitu masih terdapatnya waste (pemborosan) dalam proses produksi. Untuk mengurangi terjadinya waste tersebut, maka digunakan pendekatan Lean Manufacturing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi waste pada proses produksi dan memberikan usulan perbaikan pada perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan melakukan penggambaran menggunakan big picture mapping. Untuk menentukan terjadinya waste, metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan kuisioner kepada pihak perusahaan. Selanjutnya, dilakukan pemetaan secara detail untuk penentuan tools menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Langkah selanjutnya, untuk menentukan penyebab dari terjadinya waste tersebut menggunakan metode FTA (Fault Ttree Analysis), dan akan dilanjutkan dengan pemberian usulan pengurangan waste menggunakan metode FMEA (Failure Modes And Effect Analysis). Dari hasil pemetaan dan pengumpulan data yang telah dilakukan, didapatkan waste yang sering terjadi yaitu waste defect sebesar 19,33% dan waiting sebesar 16,84%. Berdasarkan waste tersebut maka dari hasil VALSAT, tools yang akan digunakan yaitu menggunakan process activity mapping untuk waste waiting dan ditemukan terjadinya delay pada proses sablon dengan renggang waktu selama 1440 menit. Selanjutnya, tool untuk waste defect yang akan digunakan adalah Quality Filter Mapping, diketahui defect sering terjadi pada proses pensablonan dengan jenis defect salah cetak pada pencetakan sablon. Kemudian hasil dari FTA, untuk waste waiting, tidak adanya jaringan antar komputer, kurangnya alat sablon dan kurangnya operator, dll. Dan untuk waste defect yang sering terjadi disebabnya tidak adanya pengunci screen pada alat sablon, operator yang merangkap pekerjaan, dll. Selanjutnya, hasil dari FMEA didapatkan beberapa usulan perbaikan untuk mengurangi waste yang terjadi antara lain dengan menambahkan pengunci screen pada alat sablon, penambahan operator, adanya standarisasi cat, penambahan alat sablon manual ataupun mesin sablon digital, dll.