STUDI KEKERABATAN FENETIK SERANGGA ORDO ORTHOPTERA DI ARBORETUM SUMBER BRANTAS DENGAN PENERAPAN METODE TAKSIMETRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI
Main Author: | Lestanti, Inda Irdjani |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.umm.ac.id/25073/1/jiptummpp-gdl-indairdjan-37717-1-pendahul-n.pdf http://eprints.umm.ac.id/25073/2/jiptummpp-gdl-indairdjan-37717-2-babi.pdf http://eprints.umm.ac.id/25073/ |
Daftar Isi:
- Insekta atau serangga merupakan spesies hewan yang jumlahnya paling dominan diantara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Kelas insekta yang mudah ditemui adalah kelas orthotera karena jumlah Orthoptera yang sangat beraneka ragam. Selama ini terdapat berbagai kesulitan untuk menghasilkan klasifikasi serangga yang sempurna dan dapat diterima secara logis. Hal tersebut disebabkan oleh ketidak jelasan filogeni karena diversifikasi oleh evolusioner yang sangat rumit. Faktor penyebab lain diantaranya akibat adanya radiasi serangga, perbedaan morfologi pada fase serangga (pradewasa dan dewasa) dan perbedaan pada masing-masing kelompok sangat kecil faktor pembedanya. Sehingga para ahli taksonomi masih sangat sedikit sekali yang mempelajari serangga dari segi biologisnya dengan baik. Keberadaan teknologi yang semakin canggih dapat berperan dalam perkembangan taksonomi. Salah satu contonhnya adalah komputer, dengan bantuan komputer berkembang suatu aliran yang dikenal sebagai taksimetri yang digunakan untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara dua takson makhluk hidup melalui sistem pemberian nilai untuk kemiripan yang terdapat pada organ yang sama pada dua kelompok organisme yang berbeda dan kemudian dengan penerapan analisis kelompok (cluster analisis), dibentuk kelompok-kelompok untuk menggambarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan diantara anggota kelompok. Tahap pada pelaksanaan pengambilan data ini meliputi beberapa langkah, yaitu: pemilihan objek studi Operational taksonomi unit yang akan diteliti dari spesies serangga ordo orthoptera, pemilihan ciri-ciri yang akan diberi angka, menentukan ciri yang dijadikan parameter penelitian, menyusun karakter-karakter parameter penelitian, analisis kelompok (Cluster Analysis) dan deskriminasi. Hasil penelitian menunjukan dari 7 famili sampel ordo orthoptera dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan koefisien asosiasinya. Analisis koefisiesnsi asosiasi menjukkan pasangan yang paling dekat adalah pasangan spesies B-C (Grilotalpha Africana dengan Periplaneta Americana) memiliki nilai koefisien asosiasi terbesar yaitu 0,714. Selanjutnya koefisien asosiasi terkecil yaitu pasangan C-D (Periplaneta americana dengan Stagmomantis carolina) yaitu 0,371. Berdasarkan ke 55 ciri yang teramati ada 8 ciri spesifik dalam mendukung klasifikasi spesies anggota ordo Orthoptera di Arboretum Sumber Brantas. Ciri tersebut ialah : bentuk tubuh (X2), tekstur permukaan sayap (X21), perbandingan panjang sayap depan dan belakang (X24), perbandingan panjang antenna dengan kepala (X32), tipe tungkai (X47), gerigi pada tibia kaki depan (X51), letak kaki (X55) dan ovipositor (X55).